Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kisah Anak Pedagang Cireng di Solo yang Raih Gelar S2 di UNPAD, Pernah Diejek Karena Ingin Kuliah

Saat itu, tahun 2010, Hudha masih teringat awal mula dia berusaha untuk menjadi mahasiswa. Tidak seperti anak lain pada umumnya yang orang tuanya mamp

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso
Hudha Abdul Rohman (27) warga Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Berasal dari keluarga tidak mampu, Hudha Abdul Rohman (27) warga Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo membuktikan diri.

Pria kelahiran Solo 27 Oktober 1991 ini mengalami perjalanan hidup yang tidak mudah sejak kecil.

Bahkan, keinginannya untuk kuliah pernah diremehkan tentangga di sekitar rumahnya.

"Bapak hanya jualan cireng dulu dan almarhumah ibu membantu," papar Hudha, ditemui di rumahnya, Jumat (21/8/2020).

Fakta Baru Polisi Bali Penilang Rp 1 Juta ke Turis Jepang : Padahal Beberapa Bulan Lagi Pensiun

Mendaftar di KPU Solo pada September Mendatang, Bajo Berencana Naik Kuda dari Penumping

Pelatih Persis Solo Tanggapi Isu Tunggakan Gaji Pemain, Salahudin: Managemen Pasti Bertanggungjawab

Objek Wisata di Klaten Mulai Dibuka, Namun Objek Wisata Air Seperti Umbul masih Ditutup

Saat itu, tahun 2010, Hudha masih teringat awal mula dia berusaha untuk menjadi mahasiswa.

Tidak seperti anak lain pada umumnya yang orang tuanya mampu.

Hudha harus mencari beasiswa, agar bisa mengenyam pendidikan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Saya masuk kuliah dari PMDK prestasi, dapat beasiswa," papar dia.

Saat berhasil masuk ke Unair ada orang yang menurunkan semangat Hudha dan keluarga, orang tersebut berkata tidak ada kuliah gratis.

Dari program bidik misi itu, Hudha terus membuktikan diri.

"Bisa kirim uang untuk keluarga juga saat itu, Alhamdulillah," kata dia.

Menurut Hudha, bisa berkuliah adalah nikmat yang tidak terkira sebab keluarga tergolong tidak mampu.

Dulu bahkan listrik rumahnya saja menumpang.

"Kalau sekarang lebih baik, saya juga mengajar SD Muhammadiyah 24 Gajahan jadi sudah ada pemasukan," kata dia.

Saat kuliah di Surabaya dia berhasil lulus pada tahun 2014 dengan predikat lulusan terbaik.

"Waktu belum lulus S1 sempat ikut pertukaran Mahasiswa di Malaysia selama 1 semester dari Agustus - Januari (2013/2014) pas semester 7," kata dia.

Setelah itu, dia melanjutkan S2 di Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung.

"Saat itu saya juga dapat beasiswa," jelas dia.

Hasil jeripayahnya berbuah manis dimana dia bisa membuktikan bahwa dirinya berasal dari anak orang tidak punya.

Kini bisa mendapatkan Gelar S2.

"Saya buktikan kalau itu gratis," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved