Satu Keluarga Tewas di Baki
Ungkap Saksi Penting Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Kades : Ada Penjual Mie Ayam
Penjual tersebut, imbuh dia tahu persis detik-detik mencurigakan sebuah mobil datang dan pergi ke lokasi rumah tersebut saat tengah malam.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tragedi memilukan satu keluarga tewas karena dibunuh di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo masih menjadi misteri.
Hingga kini, sebab tewasnya keluarga Suranto (43), Sri Handayani (36), RRI (10) yang masih duduk di kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK masih menjadi tanda tanya lantaran peristiwa diduga terjadi tengah malam.
Kades Duwet, Suparno (63) mengungkapkan ada 1 saksi penting dalam kejadian tersebut.
Saksi penting tersebut, kata Suparno adalah seorang penjual mie ayam yang lokasinya tak jauh dari kediaman korban.
• Sosok Korban Tewas Sekeluarga di Baki Sukoharjo Jadi Pengusaha Rental Mobil, Terkenal Mudah Bergaul
• Cerita Buruh Bangunan Demi Anak Sekolah : Saya Beli HP Berutang, Kalau Tidak, Anak Tak Bisa Belajar
"Yang tahu persis itu penjual mie ayam yang lokasinya berada di daerah depan rumah korban," ungkap dia kepada TribunSolo.com saat masih membantu pengungkapan kasus pembunuhan sadis di wilayahnya di kantor desa, Sabtu (22/8/2020) dini hari.
Penjual tersebut, imbuh dia tahu persis detik-detik mencurigakan sebuah mobil datang dan pergi ke lokasi rumah tersebut saat tengah malam.
"Dia tahu persis," tegasnya.
"Penjual mie ayam itu jualannya sampai malam, di atas jam 00.00 WIB, kemungkinan kejadian jam segitu," tambahnya.
Darah di Mana-mana
Sebelumnya, sebanyak 4 orang jadi korban pembunuhan sadis di dalam rumah di Dukuh Slemben RT 01 RW 05, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (22/8/2020) malam.
Dari informasi pantauan TribunSolo.com di lapangan Sabtu (22/8/2020), kondisi sekitar rumah masih dibatasi garis polisi sehingga warga sementara tak bisa lewat di jalanan dengan TKP.
Adapun satu keluarga yang ditemukan tak bernyawa dan meninggal secara sadis terdiri dari suami, istri dan dua anaknya yang masih bocah.
Kondisi mayat juga sudah mengenaskan, karena timbul bau busuk yang diperkirakan telah tewas selama 3 hari.
Bahkan darah dari korban di mana-mana yang membuat lantai memerah.
Mereka di antaranya Suranto (43) yang merupakan Kepala Keluarga (KK), Sri Handayani (36) RRI (10) yang masih duduk di bangku Kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK.
• Kades Duwet Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Korban Pembunuhan, Ngaku Kesulitan Ekonomi & Tanya BLT
• Sosok Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh Sadis di Baki Sukoharjo, Tokoh Desa : Korban Sosialnya Tinggi
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan masih melakukan penyelidikan sehingga belum diketahui motifnya.
"Masih diidentifikasi," katanya singkat ditemui di lokasi kejadian Jumat (21/8/2020) malam.
Kakak Korban Kaget
Kakak kandung korban Maryono (53) yang menyaksikan pertama kalinya bahwa adiknya ternyata sudah beberapa hari tidak bernyawa di dalam rumah bersama istri dan dua anaknya.
Dikatakan, dirinya mendapat laporan dari tetangga sekitar rumah korban.
"Karena saya keluarga tetangga minta saya cek, jadi saya lihat, katanya ada bau dari rumah adik saya," papar dia.
Maryono menerangkan dari dalam luar pagar rumah, dia melihat jendela rumah korban terbuka dan kondisi listrik mati menjelang detik-detik penemuan mayat satu keluarga.
• Tragedi Pembunuhan Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Bocah 6 Tahun & 10 Tahun Ikut Dibunuh Secara Sadis
• Gara-gara Cemburu, Pria Ini Jambret Tas Istrinya Sendiri saat Naik Kendaraan
"Saya lihat dari jendela, ternyata kondisi sudah meninggal," terang dia.
Maryono bercerita tidak ada pendobrakan, hanya melihat dari jendela kemudian dilaporkan pada pihak berwajib.
Saat masuk mengecek keganjilan rumah yang kosong tanpa ada suara, Maryono begitu kaget saat menyaksikan di dalam rumah ternyata seisi keluarga sudah jadi mayat.
Sementara kondisi mayat berdekatan dengan disertai darah di mana-mana sehingga bau amis dan busuk.
"Saya sangat kaget melihat itu," aku dia masih tertegun.
Lebih lanjut dia menjelaskan, di dalam rumah tergeletak jasad Suranto sementara istri Handa dan ada dua anak.
"Saya lihat hanya empat jenazah," jelasnya.
Sementara, berkaitan dengan adanya kabar yang meninggal lima orang, Maryono mengaku hanya melihat empat orang yakni adiknya dan keluarganya.
"Kalau beberapa waktu lalu informasi memang ada yang menginap temannya," ujar dia.
"Namun, temanya tersebut di mana saya tidak tahu, ini gak ada, mobil adik saya yang biasa buat rental juga tidak ada," papar dia.
Namun, dia belum bisa menyimpulkan apa-apa sebab masih dalam penyelidikan kepolisian apakah perampokan atau pembunuhan murni.
"Waduh kalau soal teman adik saya yang sempat menginap di sini saya tidak tahu," tuturnya.
Namun, kabarnya korban terlihat terakhir pada Rabu (19/8/2020).
Selama ini korban usaha rental mobil dan diketahui memiliki hanya satu mobil yang menurut Maryono tidak diketahui keberadaannya. (*)