Satu Keluarga Tewas di Baki
Tragedi Pembunuhan Sekeluarga di Baki Sukoharjo, Bocah 6 Tahun & 10 Tahun Ikut Dibunuh Secara Sadis
Polisi memastikan di dalam rumah korban hanya ada 4 jenazah yang terdiri suami, istri dan dua anaknya yang masih bocah.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Polisi memastikan di dalam rumah korban hanya ada 4 jenazah yang terdiri suami, istri dan dua anaknya yang masih bocah.
Jenazah bergelimpangan dan bersimbah darah di dalam rumah di Dukuh Slemben RT 01 RW 5, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (22/8/2020) malam.
Dari informasi yang diterima TribunSolo.com, satu keluarga yang ditemukan tak bernyawa dan meninggal secara sadis terdiri dari suami, istri dan dua anaknya yang masih bocah.
Kondisi mayat juga sudah mengenaskan, karena timbul bau busuk yang diperkirakan telah tewas selama 3 hari.
• Detik-detik Penemuan Mayat di Baki Sukoharjo,Saksi : Lihat dari Jendela, Ada 4 Mayat Bersimbah Darah
• Kronologi Lengkap Kesaksian Kakak Korban, Orang Pertama yang Tahu Sekeluarga Tewas di Baki Sukoharjo
Mereka di antaranya Suranto (43) yang merupakan Kepala Keluarga (KK), Sri Handayani (36) RRI (10) yang masih duduk di bangku Kelas 5 SD dan DAH (6) yang masih TK.
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan masih melakukan penyelidikan sehingga belum diketahui motifnya.
"Masih diidentifikasi," katanya singkat ditemui di lokasi kejadian Jumat (21/8/2020) malam.
Kakak kandung korban Maryono (53) yang menyaksikan pertama kalinya bahwa adiknya ternyata sudah beberapa hari tidak bernyawa di dalam rumah bersama istri dan dua anaknya.
Dikatakan, dirinya mendapat laporan dari tetangga sekitar rumah korban.
"Karena saya keluarga tetangga minta saya cek, jadi saya lihat, katanya ada bau dari rumah adik saya," papar dia.
Maryono menerangkan dari dalam luar pagar rumah, dia melihat jendela rumah korban terbuka dan kondisi listrik mati menjelang detik-detik penemuan mayat satu keluarga.
"Saya lihat dari jendela, ternyata kondisi sudah meninggal," terang dia.
Maryono bercerita tidak ada pendobrakan, hanya melihat dari jendela kemudian dilaporkan pada pihak berwajib.
Saat masuk mengecek keganjilan rumah yang kosong tanpa ada suara, Maryono begitu kaget saat menyaksikan di dalam rumah ternyata seisi keluarga sudah jadi mayat.
Sementera kondisi mayat berdekatan dengan disertai darah di mana-mana sehingga bau amis dan busuk.