Berita Solo Terbaru
Baru 35 Persen Pondok Pesantren di Jateng Yang Punya UMKM : Santri Butuh Pembekalan Lebih
Kabid PD Pontren Kanwil Jawa Tengah, Nur Abadi mengungkapkan tiga ribuan lembaga pondok pesantren telah masuk ke data Education Management Information
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jumlah pondok pesantren di Jawa Tengah yang mulai merambah dunia ekonomi - bisnis terus meningkat.
Kabid PD Pontren Kanwil Jawa Tengah, Nur Abadi mengungkapkan tiga ribuan lembaga pondok pesantren telah masuk ke data Education Management Information System (EMIS).
"Sebanyak 3.905 lembaga pondok pesantren di Jawa Tengah sudah masuk data EMIS." ungkap Nur dalam Overview Obrolan Virtual : Umat Berdaya, Negara Sejahtera, Kamis (27/8/2020).
"Namun, beberapa ada yang belum masuk," tambahnya.
Puluhan persen dari total itu, lanjut Nur, telah memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tengah dikembangkan.
"Dari jumlah yang ada 3.905 itu ternyata yang ada UMKM cukup banyak." kata dia.
• Potensi Terbuka Lebar, Ponpes Jadi Penggerak Ekonomi Bahkan Bisa Mendirikan Pabrik, Ini Peluangnya
• Sepi Job karena Pandemi Covid-19, Nassar Banting Setir Jualan Donat: yang Penting Ada Pemasukan
"Setidaknya ada 35 persen dari jumlah yang ada," urai Nur.
Bila data itu divalidasi, Nur meyakini jumlahnya pondok pesantren yang memiliki UMKM bisa melebihi angka tersebut.
"Mereka memiliki karakteristik yang berbeda-beda," tuturnya.
Nur menyarankan para santri lebih baik dibekali kecakapan hidup atau kemampuan berwirausaha.
"Santri otomatis akan kembali ke masyarakat." kata dia.
"Mereka perlu pembekalan life skill atau kewirausahaan," ucap dia.
"Sehingga ketika terjun ke masyarakat punya nilai kemandirian," tambahnya.
BI Dampingi UMKM
Sementara itu, Bank Indonesia telah melakukan pendampingan terhadap para UMKM yang didirikan Pondok Pesantren, termasuk yang ada di Soloraya.
Kepala Tim Advisory KPWBI Kota Solo, Bimala mengatakan sebanyak 10 pondok pesantren telah menjalin kerjasama.
"Kami telah melakukan pendampingan terhadi unit yang ada di pondok pesantren, baik bantuan teknis dan pengembangan," kata dia.
"Supaya produktif, kami mendorong untuk pembentukan holding pesantren," tambahnya.
UMKM Pondok Pesantren itu, lanjut Bimala, memiliki karakteristiknya masing-masing.
"Ada yang air minum, konveksi, cabe, dan pengolahan bakso ikan. Itu sesuai keahlianya," tandasnya. (*)