Pilkada Solo 2020
Tukang Jahit dan Ketua RW Dituduh Boneka Lawan Gibran, Begini Kata Ketua DPC PDIP Solo FX Rudy
Isu calon boneka menerpa pasangan bakal calon perseorangan atau independen, Bagyo Wahyono - FX Supardjo.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Isu calon boneka menerpa pasangan bakal calon perseorangan atau independen, Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo).
Isu itu semakin santer pasca melalui tahapan verifikasi faktual (verfak) Pilkada Solo 2020.
Berhembusnya isu calon boneka direspon Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
"Tidaklah, beliau muncul sebelum mas Gibran ada keinginan maju jadi calon Wali Kota," kata Rudy, Kamis (27/8/2020).
Menurutnya, kemunculan isu calon boneka sebagai bagian dinamika politik.
• Pilkada Solo Hampir Pasti Sajikan Gibran vs Bajo, Politisi PKS : Ibarat Langit & Sumur, Ini Artinya
• Bakal Melawan Putra Jokowi Gibran di Pilkada Solo, Tukang Jahit dan Ketua RW Siapkan Senjata Rahasia
Isu calon boneka juga pernah mengemuka saat dirinya dan Joko Widodo (Jokowi) berkontestasi di Pilkada 2010.
Saat itu, Rudy-Jokowi berkontestasi melawan pasangan Edhy Wirabhumi - Supradi Kertamawi yang diusung Partai Demokrat, Golkar, dan Hanura.
"Tidak ada, saya tidak pernah membuat boneka, boneka itu biaya," ucap Rudy.
"Pembiayaan buat boneka malah mending buat kampanye," tambahnya.
Rudy menegaskan PDI Perjuangan tidak pernah meminta mahar politik, termasuk adanya calon boneka.
"PDI Perjuangan tidak pernah meminta mahar, diberi saja tidak pernah, masak kita minta," tegas dia.
"Kalau pemenangan, yes," tandasnya. (*)