Pilkada Solo 2020
PKS Pilih Abstain di Pilkada Solo 2020: Demokrasi Sudah Keluar Jalur Ideal dan Dewasa
Keputusan tersebut diambil menyusul lobi-lobi politik yang dibangun guna menghasilkan poros koalisi tak membuahkan hasil.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo memutuskan abstain dalam panggung kontestasi Pilkada Solo 2020.
Keputusan tersebut diambil menyusul lobi-lobi politik yang dibangun guna menghasilkan poros koalisi tak membuahkan hasil.
Seperti diketahui, mayoritas partai pemilik kursi di DPRD Kota Solo telah merapat ke poros PDI Perjuangan.
• Pasangan Bajo Melenggang di Pilkada Solo, Politisi PKS Ini Sebut Ada Sosok Pendukung di Belakangnya
• Pengamat Politik Sebut PKS Bakal Jadi Lawan Berat Gibran-Teguh di Pilkada Solo, Ini Alasannya
Sebut saja Gerindra, Golkar, dan PAN yang sama-sama memiliki 3 kursi, serta PSI yang pemilik 1 kursi.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto tidak menampik hal tersebut.
"Setelah kami mencoba untuk membangun koalisi menyelamatkan demokratisasi yang ada di Solo ini kan nampaknya mentok tembok," kata Sugeng, Sabtu (29/8/2020).
"Jadi celahnya semakin menyempit dan peluangnya semakin mengecil mau tidak mau membuat kami lebih realistis melihat situasinya," tambahnya.
Keputusan abstain dalam Pilkada Solo tersebut diambil dengan mendengarkan masukan-masuk kader dan konstituen PKS.
Hal tersebut kemudian dikomunikasikan ke tingkat DPW Jawa tengah dan DPP Pusat hingga kemudian Presiden PKS Sohibul Iman memberikan lampu hijau.
"Untuk sementara baru statemen presiden partai, kami coba meng-clearkan dalam konteks kebijakan resmi," tutur Sugeng.
"Ketika kebijakan sudah clear kemudian kami sosialisasikan pertama ke kader dan konstituen PKS, kedua karena ini konteksnya Solo maka kepada masyarakat Solo," imbuhnya.
Sugeng memahami ada masyarakat Solo yang mengharapkan PKS mampu memunculkan calon alternatif yang bisa melawan pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa.
"Berharap banyak PKS mampu memberikan perlawanan atau memberikan alternatif calon lain tapi pada akhirnya PKS belum berhasil memunculkan calon sebagaimana yang diharapkan itu," ujarnya.
Sikap abstain PKS, lanjut Sugeng, perlu dipahami bukan sebuah keputusan yang dibuat semalam jadi.