Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Menilik Gibran Blusukan di Pilkada Solo 2020, Pengamat Sosiologi UNS : Tunjukkan Jika Dia Anak Muda

Langkah Gibran Rakabuming Raka menjadi kontestan Pilkada Solo 2020 tinggal sejengkal lagi.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribunsolo.com
Gibran Rakabuming Raka melakukan blusukan di Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Rabu (6/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Langkah Gibran Rakabuming Raka menjadi kontestan Pilkada Solo 2020 tinggal sejengkal lagi.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kini tengah menanti jadwal pendaftaran calon kepala daerah yang dijadwalkan 4 - 6 September 2020.

4 September 2020 menjadi tanggal yang akan dipilihnya bersama tandemnya Teguh Prakosa mengajukan syarat pencalonan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo.

Meski begitu, faktor Gibran sebagai putra orang nomor satu di Indonesia tetap tidak bisa dikesampingkan.

Ternyata Anak-anak yang Pertama Menemukan Kobra, Si Ular Baru Ganti Sisik dan Ngumpet di Lobang

Ditanya Soal PKS yang Nyatakan Abstain dalam Perhelatan Pilkada Solo 2020, Gibran : Entar Aja

Pengamat Sosiologi - Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Kota Solo, Rezza Akbar menilai ayah Jan Ethes Sri Narendra itu merupakan aktor yang memiliki hak keistimewaan dalam Pilkada Solo 2020.

"Gibran sejak awal hadir di panggung politik sebagai subject with privilege atau privileged actor," terang Rezza kepada TribunSolo.com, Rabu (2/9/2020).

"Beliau hadir dan terjun dalam politik, lalu berkontestasi dalam proses politik semua sudah dengan akses, fasilitas, maupun benefit yang sudah terbuka lapang untuk dirinya," tambahnya.

Dalam soal kampanye di kemudian hari, misalnya, Gibran saat ini tengah membangun kontruksi makna jikalau dirinya merupakan bagian dari generasi muda.

"Dalam soal kampanye, jelas dalam hal ini Gibran berusaha menghadirkan konstruksi kesan pada publik bahwa beliau adalah representasi dari generasi muda, generasi baru," tutur Rezza.

"Bahkan generasi milenial, yang kemudian memberikan harapan akan terwujudnya perubahan yang dinamis dan bersifat kebaruan karena diusung oleh orang-orang muda," imbuhnya.

Oleh karenanya, Gibran kemudian berusaha membangun jejaring di sekitarnya untuk mendukung kontruksi itu.

"Karena itu ia membangun jejaring dan framework yang diisi dan dikelilingi oleh orang-orang muda yang berusaha menghadirkan ide-ide dan pattern of campaign yang beda dan non-konvensional," kata Rezza.

Akan tetapi, Rezza menjelaskan itu tetap tidak bisa mengesampingkan fakta biologis dan realita politik yang berada di sekitar Gibran.

Tak terkecuali, fakta soal dirinya merupakan putra seorang presiden.

"Semangat untuk menampilkan dirinya sebagai representasi 'youth spirit' itu tidak bisa serta-merta kemudian melepaskan fakta biologis ataupun realita politik bahwa ia terlahir sebagai privileged actor," jelas dia.

Daftar Pilkada Solo 2020 ke KPU Solo, Bajo Independen Siap Pakai Kuda, Gibran Masih Merahasiakan

PKS Pilih Abstain di Pilkada Solo 2020, Kader Muda Galau, Belum Tarik Dukungan ke Gibran-Teguh?

"Itulah fakta yang harus diterima dan disadari bahwa 'love him or loathe him, Gibran is Gibran'," terangnya.

Menurut Rezza, itu merupakan fakta yang tidak bisa terbantahkan.

"Apapun yang ada dalam dirinya adalah struktur makna dan fakta yang tak terbantahkan," ujar dia.

"Terlepas apakah kita mendukung atau menentang kehadirannya dalam politik," tambahnya.

Fakta bahwa Gibran merupakan putra presiden, lanjut Rezza, memberikan benefit tersendiri baginya.

"Posisinya sebagai anak Presiden akan memberinya benefit dan privilege yang membuatnya dalam situasi tak terbendung dalam langkah politik yang dijalaninya," urai dia.

"Hanya sebuah peristiwa extraordinary seperti gerakan sosial politik yang luar biasa masif yang bisa membendung langkahnya dalam politik saat ini," imbuhnya.

Didukung Partai Pendukung Pemerintah

Selain itu, fakta bahwa Gibran didukung partai - partai pendukung pemerintah juga tak bisa disingkirkan.

Sebut saja, Golkar, Gerindra, PSI, dan PAN sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Gibran - Teguh.

"Secara terperinci ini dapat dijelaskan karena Gibran akan mendapatkan keuntungan dari mesin politik yang selama ini mendukung Pak Jokowi," terang Rezza.

"Khususnya partai-partai pendukung pemerintah, donatur-donatur pendukung Pak Jokowi, stakeholders, media, dan khususnya basis massa Pak Jokowi yang tidak akan melihat secara kritis kehadiran Gibran dalam politik sebagai bagian dari politik dinasti," jelasnya.

Matangkan Visi-Misi Pilkada Solo 2020, Gibran-Teguh Prioritaskan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

Jelang Pendaftaran di KPU Solo, Gibran - Teguh Finalisasi Visi-Misi, Ditargkan Kelar Hari Ini

Realitas itu mau tidak mau membuat kemenangan Gibran-Teguh dalam Pilkada Solo 2020 sudah 'terjamin'.

"Dalam konteks campaigning methods dari Gibran, jelas branding soal 'youth spirit' adalah sesuatu yang bagus," kata Rezza.

"Namun, secara politis, efektivitas kampanye yang dilakukan Gibran secara nyata ditentukan oleh segala privilege yang beliau miliki," papar dia.

"Ssuatu yang sudah menjamin kemenangannya bahkan sebelum pilkada dimulai," tambahnya.

Rezza mengatakan apabila realitas itu ditampik malah akan menjadi kontraproduktif.

"Gibran sebagai putra Presiden itu adalah fakta biologis sekaligus juga realita politik," tutur Reza.

"Baik para pendukung ataupun penentangnya akan dan harus sama-sama menerima hal itu sebagai kenyataan," urai dia.

"Mengingkari hal itu justru merupakan hal yang kontraproduktif, bahkan, itu hanya akan memperbesar resistensi terhadap beliau," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved