Solo KLB Corona

Saat Rumah Sakit di Boyolali Overload Tak Bisa Tampung Pasien Covid-19 karena Kasus Terus Meroket

"Kapasitas Rumah sakit sendiri untuk yang sakit berat ada 20 tempat tidur, yang ringan sampai sedang ada kapasitasnya ada 70," ujarnya.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ILUSTRASI : Tenaga medis melakukan simulasi alur masuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Boyolali terjadi signifikan.

Bagaimana tidak, meski bulan September baru menginjak beberapa hari saja, namun penambahan kasus positif mencapai lebih dari 150 kasus.

"Di bulan September ini kita ada penambahan cukup banyak, ada sekitar 150-an kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina saat dihubungi TribunSolo.com Senin (7/9/2020).

Saat Gibran Anak Jokowi yang Didukung Mayoritas Partai Kaget Massa di Barisan Bajo Ternyata Banyak

Buntut 22 Anggota Bawaslu Boyolali Positif Covid-19, Kantor Panwascam dan Panwas Desa Ditutup

Jumlah yang cukup fantastis tersebut membuat kapasitas ruangan di Rumah Sakit Boyolali tak kuat menampung pasien tersebut.

"Kapasitas Rumah sakit sendiri untuk yang sakit berat ada 20 tempat tidur, yang ringan sampai sedang ada kapasitasnya ada 70," ujarnya.

"Kalau semuanya masuk rumah sakit memang tidak cukup," tambahnya.

Untuk mensiasati hal tersebut, sambung Ratri pihaknya melakukan pemilahan kategori pasien covid-19.

"Kalau yang terkonfirmasi positif tidak harus mondok di rumah sakit, harus dipilah dulu," aku dia.

"Kalau bergejala baru rumah sakit, kalau tidak bergejala kita minta isolasi mandiri dengan pengawasan jogo tonggo di tingkat RT," terangnya.

Penantang Gibran Tancap Gas Safari Politik, Ingin Rebut Hatinya FX Rudy yang Dianggap Berpengaruh

Muncul Klaster Bawaslu yang Tangani Pilkada Boyolali 2020 hingga Pekerja Lapangan, Ini Rinciannya

Lanjut Ratri jika penanganan tersebut bukan sekedar lantaran ledakan kasus yang tinggi dan tak berdasar.

"Yang positif itu mayoritas kondisinya tanpa gejala, berdasarkan pedoman Kementerian Kesehatan cukup melakukan isolasi mandiri selama 10 hari," ujarnya.

Jumlah komulatif pasien covid-19 di Boyolali sendiri mencapai 603 kasus dengan rincian 106 orang dirawat, 202 orang isolasi mandiri, 273 orang dinyatakan sembuh dan 22 orang meninggal dunia.

"Masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di semua aktifitas yang ada," imbau dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved