Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Viral Klaster Keluarga pada Kasus Covid-19 di Berbagai Daerah, Simak Tips untuk Mencegahnya

Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida mengatakan hingga saat ini tercatat ada 11 klaster keluarga.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Freepik
ilustrasi virus corona 

TRIBUNSOLO.COM - Kasus Pandemi Covid-19 di Indonesia belum juga berakhir.

Di Indonesia kini kasusnya semakin tinggi jumlahnya.

Update Covid-19 Solo Raya 10 September : Sudah 118 Orang Meninggal karena Terinfeksi Positif Corona

Dari laman covid19.go.id, kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 3.861 kasus dalam 24 jam terakhir.

Update terbarunya total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia kini mencapai 207.203 kasus. 

Total kasus kematian akibat Covid-19 kini mencapai 8.456 kasus, dari yang sebelumnya berjumlah 8.336 kasus.

Kabar baiknya, pasien positif Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh bertambah menjadi 147.510 orang, dari yang sebelumnya berjumlah total 145.200 orang.

Selain tingginya kasus Covid-19, kini hal yang cukup menjadi perhatian adalah munculnya klaster keluarga di beberapa daerah.

Seperti halnya yang terjadi di Salatiga baru-baru ini.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraida mengatakan hingga saat ini tercatat ada 11 klaster keluarga.

"Dari 11 klaster tersebut, ada 35 pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," jelasnya.

3.005 Orang di Solo Raya Berpredikat Positif Corona, Boyolali Peringkat 1 Geser Sukoharjo dan Solo

Terbanyak adalah klaster keluarga E dengan sembilan kasus.

Siti mengungkapkan penanganan pasien positif Covid-19 sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan.

"Kita lihat kasus per kasus, sehingga penanganan bisa beda. Ini termasuk untuk pasien tanpa gejala dan pasien dengan gejala," ungkapnya.

Menurut Firdza Radiany, Analis dan Penulis @pandemictalks, terdapat beberapa hal yang meningkatkan potensi klaster keluarga diantaranya.

1. Membiarkan anak bermain dengan teman di lingkungan tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

2. Kegiatan kumpul warga seperti arisan, rapat warga, dll.

3. Kemudian jalan-jalan atau piknik keluarga ke tempat yang ramai.

Untuk pencegahannya Firzha membagi menjadi 3 hal yang perlu diperhatikan di dalam keluarga.

1. Ventilasi di Rumah.

Ia menjelaskan untuk selalu membuka jendela dan pintu agar udara segar mengalir.

Selain itu hindari ruangan yang tertutup terutama ada keluarga yang rentan dan juga ada yang sering keluar rumah.

2. Durasi.

Hal lain yang penting dilakukan adalah mengurangi interaksi antara keluarga yang rentan dengan orang yang harus bekerja di luar rumah, sebisa mungkin sediakan ruangan khusus.

Buntut Calon Wakil Bupati Klaten Fajri Positif Covid-19, 5 Anggota Keluarga Ikut Terpapar Corona

3. Jarak.

Sebisa mungkin anggota keluarga yang bekerja di luar rumah untuk social distancing dengan anggota keluarga lainnya seperti balita dan lansia.

Sementara itu Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Prof. Dr. dr. Akmal Taher Sp. U (K) menambahkan untuk tetap selalu waspada meskipun tidak pergi kemana-mana.

"Walaupun tidak kemana-mana tapi kalau ada satu keluarga yang keluar rumah tetap saja punya risiko" jelasnya dalam tayangan Youtube BNPB Indonesia, (7/9/2020).

Dokter Akmal menegaskan soal arti dari karantina rumah yang terkadang salah persepsi.

"Ketika ada anggota keluarga berinteraksi dengan orang lain yang positif covid-19 maka harus karantina rumah, kalau karantina rumah mesti tinggal sendiri dan tidak interaksi dengan anggota keluarga lain" jelasnya.

"Jangan hanya menghindari orang dari luar saja ketika karantina rumah." Dokter Akmal menambahkan.

Jumlah Pasien Positif Corona yang Meninggal Dunia di Sragen Sudah Menembus 19 Orang

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker

1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.

3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).

4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.

5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.

6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.

7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.

8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.

9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved