Penyebab Mengapa Asma Sering Kambuh Meski Terus Diobati, Simak Penjelasan Dokter Spesialis Paru
Asma diketahui dapat menyerang segala umur. Namun, penyakit ini lebih banyak mengenai anak-anak dan orang dewasa muda.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM - Beberapa dari Anda mungkin pernah mengalami penyakit asma.
Penyakit asma merupakan penyakit kronik saluran pernapasan yang ditandai oleh hiperaktivitas bronkus, yakni kepekaan saluran pernapasan terhadap berbagai rangsangan.
• Benarkah Berjalan Kaki Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya
Asma diketahui dapat menyerang segala umur. Namun, penyakit ini lebih banyak mengenai anak-anak dan orang dewasa muda.
Pada anak-anak, asma dapat menjadi masalah serius karena berbagai gejalanya bisa mengancam jiwa.
Sementara, pada orang dewasa, asma dapat mengganggu segala akvitas, seperti pekerjaan, hubungan sosial, termasuk olahraga.
Dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Dokter Spesialis Paru, Hermawan Setiyanto menjelaskan asma merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
"Asma itu penyakit yang tidak sembuh tapi bisa dikendalikan." Tutur Dokter Hermawan, (11/9/2020).
Secara medis penanganan penyakit asma dilakukan untuk mengembalikan kondisi asma yang bisa terkontrol.
"Ini dilakukan agar tidak sering sesak dan aktivitas semula, apabila masih ada serangan asma terus berarti belum terkontrol." ujarnya.
Ia menjelaskan terdapat 2 pengobatan dalam mengatasi kondisi penyakit asma yaitu obat berfifat pengendali dan peledak.
"Biasanya orang yang dosis obatnnya semakin banyak karena asmanya belum bisa dikendalikan." ucapnya.
Untuk mengurangi potensi kambuh, disarankan kepada orang yang pernah mengalami asma untuk menghindari rokok, baik bersifat pasif maupun aktif.
Gejala awal asma
Melansis Buku Asma (2006) oleh Vitahealth, tanda-tanda peringatan awal dialami penderita asma sebelum munculnya suatu episode serangan asma.
Gejala-gejala ini sifatnya unik untuk setiap individu.
Pada individu yang sama pun, gejala awal bisa sama, hampir sama, atau sama sekali berbeda pada setiap episode serangan.
Beberapa tanda peringatan awal mungkin hanya dideteksi oleh penderitanya atau yang bersangkutan.
Sedangkan, tanda peringatan awal yang lain lebih mungkin terlihat oleh orang lain.
Tetapi, yang paling bisa diandalkan sebagai gejala awal asma adalah penurunan angka prestasi penggunaan peak flow meter.
• Benarkah Berjalan Kaki Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya
Berikut ini beberapa contoh gejala awal asma yang patut diwaspadai:
- Perubahan dalam pola pernapasan
- Bersin- bersin
- Perubahan suasana hati (moodiness)
- Hidung mampat atau hidung ngocor
- Batuk
- Gatal-gatal pada tenggorokan
- Merasa capek
- Lingkaran hitam di bawah mata
- Susah tidur
- Turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga
- Kecenderungan penurunan prestasi dalam pengguna peak flow meter
Peak flow meter adalah alat yang dipakai untuk mengukur seberapa lancar aliran udara yang mengalir dari paru-paru.
Sederhananya, alat ini diperukan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengeluarkan udara dari organ paru-paru.
Pada beberapa peak flow meter, telah tersedia atau dilengkapi indikator berupa zona-zona warna yang menandakan perkembangan asma.
Misalnya saja zona hijau yang berarti stabil sehingga penderita asma mampu mejalani kegiatan sehari-hari.
Sedangkan zona kuning, menjadi tanda seseorang harus hati-hati, apalagi terdapat gejala seperti batuk, bersin, atau napas pendek.
Sementara, zona merah adalah kondisi yang cukup parah. Penderita mungkin sudah mengalami batuk terus menerus, napas sangat pendek, dan sebaiknya menjalani perawatan.
• Kronologi Kecelakaan Mobil Vs Motor di Jalan Pemuda Klaten, Diduga Pengendara Tidak Fokus
Berikut ini gejala-gejala asma yang memberi indikasi bahwa suatu serangan asma sedang terjadi.
Contoh gejala asma, meliputi:
- Napas berat yang berbunyi “ngik-ngik”
- Batuk-batuk
- Napas penderk tersengal-sengal
- Sesak dada
- Angka performa pengguna peak flow meter menunjukkan rating yang termasuk “hati-hati” atau “bahaya”, yakni biasanya antara 50 persen sampai 80 persen dari penunjuk performa terbaik individu
Kondisi di atas menunjukkan bawah perubahan telah terjadi pada saluran pernapasan dan aliran udara sudah terhambat.
Penderita asma bisa mengalami beberapa atau semua gejala tersebut pada suatu serangan.
Tindakan penanganan harus dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala itu agar tidak menjadi lebih buruk.
(*)