Anak Pemulung di Boyolali Berprestasi
Buat Geleng-geleng Kepala, Mental Baja Si Anak Pemulung Boyolali yang Jadi Lulusan Terbaik di Kampus
Sosok Nurpitasari yang baru berumur 21 tahun agaknya bisa menjadi contoh kaum muda.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan Tribun Solo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sosok Nurpitasari yang baru berumur 21 tahun agaknya bisa menjadi contoh kaum muda saat ini.
Tidak hanya semangatnya dalam belajar yang menggebu-gebu di tengah keterbatasan, tetapi selalu bersykur dan tak gengsian meski dilahirkan dalam keadaan serba kekurangan sejak kecil.
Ya, dia adalah lulusan terbaik di kampusnya Universitas Ngudi Waluyo (UNW) Ungaran jurusan Keperawatan yang berasal dari Dukuh Banjarsari RT 18 RW 09 Desa Gubug, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Kepala desa Gubug Muhammid, mengungkapkan, Nurpitasari kecil sampai sekarang tak pernah berubah.
"Dari dulu sampai sekarang tidak gengsian," aku dia saat ditemui TribunSolo.com Jumat (18/9/2020).

• Satu Desa Satu Hafidz Penghafal Alquran, Bupati Karanganyar Juliyatmono Kirim 29 Anak ke Ponpes
• Potret Rumah Anak Pemulung Boyolali yang Jadi Lulusan Terbaik, Masih Lantai Tanah & Tiang dari Bambu
"Kalau berangkat sekolah selalu naik beronjong, bayangkan anak sekolah naik beronjong rosok," imbuhnya.
"Kalau mentalnya tidak kuat tidak bisa," aku dia membeberkan.
Bapaknya adalah Juman (55) yang sehari-hari jadi pemulung dan berjualan rosok, sementara ibunya Tumiah (45) buruh momong hingga pembantu rumah tangga.
Meski menjadi anak pemulung, Nurpitasari menurut Muhammad, selalu berprestasi di sekolahnya.
"Sejak SD sampai SMK selalu dapat peringkat terus," katanya.
Ia pun prihatin ketika keinginan Nurpitasari untuk menjadi dosen terganjal ekonomi keluarganya.
Pihak kelurahan pun telah mengusulkan agar Nurpitasari mendapatkan beasiswa ke jenjang berikutnya.
"Setelah lulus ini dia masih memikirkan bisa melanjutkan kuliah lagi," jelasnya.
Tak Pernah Malu Jadi Anak Pemulung