Pilkada Solo 2020
Soal Usulan Kotak Suara Keliling Pilkada 2020, Wali Kota Solo FX Rudy : Kok Seperti Jualan Martabak?
Jika Pilkada 2020 tetap dilaksanakan di tengah munculnya desakan sejumlah pihak, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memiliki catatan.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jika Pilkada 2020 tetap dilaksanakan di tengah munculnya desakan sejumlah pihak, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo memiliki catatan.
Di antaranya Rudy berharap kotak suara tidak diputar keliling kampung seperti yang muncul belakangan ini, karena diangapnya mengurangi ruh demokrasi dalam Pilkada 2020.
"Itu tidak bagus, jadi karena mengurangi ruh demokrasi, kok seperti jualan martabak keliling?," ujar dia kepada TribunSolo.com, Senin (21/9/2020).
"Sampaikan ke masyarakat tidak boleh takut biar pun kondisi pandemi Covid-19, kalau perlu tingkatkan kualitas dan kuantitas Pilkada itu sendiri," aku dia menegaskan.
• Ada Desakan Pilkada Serentak 2020 Ditunda Lagi, Wali Kota Solo FX Rudy Menyerahkan ke KPU
• Panaskan Mesin, Penantang Gibran Bajo Siapkan 6 Ribu Saksi: Tak Mau Kecolongan di Pilkada Solo 2020
Dia melanjutkan, misalkan putaran Pilkada 2020 tetap dilakukan, Rudy menyarankan penerapan protokol kesehatan diperketat.
Penyemprotan disinfektan, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, serta duduk dibikin berjarak menjadi diantaranya.
Terlebih lagi, kasus Covid-19 di Kota Solo terus merangkak tiap harinya dan kini menyentuh angka 589 kasus per 20 September 2020.
"Tapi kalau memang dilaksanakan harus ada sterilisasi TPS, lalu petugasnya harus tidak positif," tutur Rudy.
"Pemilih diberi sarung tangan satu-satu ketika mencoblos pasangan calon. Sarung tangan disediakan KPU lebih baik," imbuhnya.
Selain itu, Rudy juga menyarankan batas waktu pencoblosan diperpanjang, tidak hanya sampai pukul 13.00 WIB.
Waktu pencoblosan tiap pemilihpun juga diatur guna meminimalisir penumpukan di tempat pemungutan suara (TPS).
• Visi - Misi Bajo Si Penantang Gibran di Pilkada Solo 2020, Sasar Anak Yatim Piatu dan Terlantar
• Tekan Angka Golput Pada Pilkada 2020 Karena Covid-19, KPU Usulkan Kotak Suara Keliling
"Lantas undangan yang diedarkan harus diatur waktunya, sehingga tidak akan terjadi kerumunan," ucap Rudy.
"Saya minta jangan dibatasi sampai pukul 13.00 WIB. Kalau pemilih belum datang dilompati nanti biar jatuh di belakang sendiri," tambahnya.
Adapun Rudy menyerahkan adanya desakan penundaan putaran Pilkada 2020 semakin kencang kepada keputusan penundaan kepada KPU.