Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

5 Fakta Kampanye Digital Gibran - Teguh di Pilkada Solo 2020, Warga Bisa Sampaikan Keluh Kesahnya

Satu diantaranya dilakukan pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa akan melakukan blusukan digital dalam Pilkada Solo 2020.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
ISTIMEWA
Warga Dawung Kulon RT 01 RW 12, Kelurahan/Kecamatan Serengan, Kota Solo, Sito Rohana ketika interaktif dengan Gibran Rakabuming Raka melalui virtual box, Minggu (27/9/2020). 

TRIBUNSOLO.COM - Pilkada tahun 2020 dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

Berbagai inovasi dilakukan pasangan calon 'Paslon' dalam melakukan kampanye di tengah masyarakat.

Jurkam Gibran Ada Megawati Soekarnoputri, Bajo Tukang Jahit Hadirkan Tukang Batu hingga Bakul HIK

Satu diantaranya dilakukan pasangan Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa akan melakukan blusukan digital dalam Pilkada Solo 2020.

Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2020 menjadi satu pertimbangannya.

"Yang jelas saya dan pak Teguh berkomitmen mentaati protokol kesehatan," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/9/2020).

"Maka dari itu, saya juga akan memperbanyak kampanye dalam bentuk daring," tambahnya.

Untuk mengetahui soal kampanye digital Paslon Gibran - Teguh, berikut 5 faktanya.

1. Alasan Gibran - Teguh Pilih Blusukan Digital.

Gibran meyakini dengan kampanye digital bisa menekan potensi kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.

"Nanti kita datangi warga dari rumah ke rumah, dari pintu ke pintu. Tapi lebih banyak dalam bentuk daring," tutur dia.

"Yang tidak punya internet di rumah, tenang saja, yang tidak punya smartphone, tenang saja. Mesin mesin blusukan online nya akan mendatangi," tambahnya.

Masyarakat tetap bisa interaksi ketika Gibran - Teguh blusukan digital.

Baik mempertanyakan program maupun visi-misi pasangan calon.

"Dalam bentuk online itu kan live, tetap bisa interaksi. Mau tanya visi misi, ada keluhan, ada masukan, kritik, tetap bisa," ucapnya.

Gibran tidak ingin tahapan kampanye Pilkada Solo 2020 memunculkan klaster baru.

"Nah ini karena Covid-19 peraturan diperketat. Saya sebagai salah satu calon kan juga harus mentaati," ujar dia.

"Kita nggak ingin nanti ada klaster Pilkada. Kita ingin warganya sehat," imbuhnya.

2. Gibran Akui Terkendala Sinyal, Sempat Terputus 5 Menit

Kendala sinyal menjadi yang dominan dijumpai ketika pengaplikasian di lapangan.

Gibran tidak menampik kendala sinyal menjadi satu diantara yang dihadapi ketika blusukan digital.

"Kadang-kadang kendalanya di sinyal tetapi ini sudah balik lagi." kata Gibran.

"Ya biasalah kalau sinyal," imbuhnya Gibran.

Putra Sulung Jokowi itu tak mempermasalahkan kendala sinya tersebut.

"Tapi tidak masalah, yang penting warganya sehat, dan tidak ada yang berkerumun." kata dia.

"Dan tidak menyalahi aturan Bawaslu." papar dia.

"Teknologi baru semacam ini harus kita manfaatkan sebaiknya-baiknya," imbuhnya.

Terpisah, Teknisi Tim Pemenangan Gibran - Teguh, Candra Wisnu Wijayanto mengatakan, kampanye virtual ini masih dalam tahap uji coba.

"Memang kemarin kita uji coba ketika di Kampung Bonorejo, Kelurahan Nusukan Solo, ada kendala sinyal," ujar Candra, Sabtu (27/9/2020).

Selain di Kampung Bonorejo, kendala sinyal juga dialami ketika Gibran blusukan digital ke Dawung Kulon, Kelurahan/Kecamatan Serengan, Kota Solo.

Sinyal internet sempat terputus kurang lebih 5 menit.

"Sinyal provider kita di Solo ini terkadang ada tempat-tempat yang blank spot," tutur Candra.

"Tapi reconnectingnya juga cepat butuh kurang lebih 5 menit," tandasnya.

Lengkap! PDIP Punya Calon Wali Kota & Cabup di Solo Raya, dari Gibran di Solo hingga Yuni di Sragen

3. Gibran Dicurhati Ibu yang Anaknya Dirumahkan karena Corona, Ini Respon Spontan Gibran

Salah satu pengalaman itu dihadapi Gibran saat menjalani kampanye virtual di daerah Dawung Kulon RT 01 RW 12, Kelurahan / Kecamatan Serengan, Kota Solo.

Gibran bertemu dengan warga Siti Rohana (48).

Siti sejatinya merupakan penjual makanan di kantin Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Dia harus pulang kampung ke Solo lantaran pandemi Covid-19.

"Jadi sekarang yang kerja cuma saya. Jualan gorengan, bubur, dan lauk pauk," ucap Siti, Minggu (27/9/2020).

Ditambah lagi, anaknya yang bekerja di sebuah hotel kini harus menerima nasib dirumahkan akibat pandemi.

Anak Siti sudah dirumahkan sejak 4 bulan lamanya lantaran hotel tidak lagi menerima tamu.

Akhirnya, Siti kini menjadi tulang punggung keluarganya.

Kondisi yang menimpanya disampaikan Siti kepada calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Itu disampaikan ketika tandem Teguh Prakosa itu blusukan digital ke kampungnya.

Blusukan itu dilakukan menggunakan virtual box sekira pukul 15.00 WIB.

"Covid-19 ini gimana, ya. Anak-anak tidak kerja itu gimana tidak ada penghasilan," tutur Siti.

Mendengar keluh kesah Siti, Gibran langsung menanyakan kondisi yang menimpa Siti.

"Kena PHK, bu?" ucap Gibran.

"Ndak, dirumahkan," jawab Siti.

Gibran kemudian berusaha menanyai Siti lebih lanjut.

Termasuk, apakah Siti sudah mendapat bantuan pemerintah berupa kartu pra kerja dan keringanan biaya listrik.

Gibran pun kemudian meminta timnya untuk meminta fotokopi KTP dari anak Siti.

"Bu, nanti teman-teman saya di sana akan minta fotokopi KTP dari anak Ibu ya. Kita lihat saja nanti," kata Gibran kepada Siti.

Meski demikian, Gibran tak menjelaskan lebih lanjut apa yang akan dia bantu untuk anak Siti tersebut.

Kampanye Ditengah Pandemi Covid-19, Gibran-Teguh Blusukan Digital, Sapa Masyarakat Lewat Virtual Box

4. Mudahkan Interaksi dengan Masyarakat Solo, Gibran Sebut akan Produksi Lagi Virtual Box Baru

Calon Wali Kota Solo, Gibran mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki lima virtual box yang tersebar di tiap Kecamatan di kota Solo.

Namun, pihaknya akan menambah virtual box lagi.

"Saat ini baru ada lima alat, nanti akan disiapkan lima alat lagi biar bisa menjangkau banyak tempat," kata Gibran.

"Biar pak Teguh juga bisa pakai, juru kampanye juga bisa pakai." jelasnya.

"Semua nanti kita sebar," imbuhnya.

Kampanye dengan menggunakan alat virtual box ini, disebutnya sebagai idenya sendiri.

Dan pemakaian virtual box ini dinilai sangat efektif saat masa pandemi seperti saat ini.

"Yang penting interaksi dengan warga bisa lancar." kata Gibran

"Keluhannya saya catat sama seperti saat blusukan langsung ke lokasi," ucap Gibran.

"Yang jelas dengan adanya kampanye virtual ini atau blusukan online, kita mengurangi kerumunan massa," tandasnya.

Kampanye Ditengah Pandemi Covid-19, Gibran-Teguh Blusukan Digital, Sapa Masyarakat Lewat Virtual Box

5. Virtual box sudah digunakan kali kedua.

Virtual box ini sendiri sudah digunakan kali kedua dalam blusukan digital Gibran - Teguh.

Pertama, itu digunakan ketika blusukan di Kampung Bonorejo, Kelurahan Nusukan, Kecamatam Banjarsari, Kota Solo, Sabtu (26/9/2020).

Kedua, virtual box itu blusukan di Dawung Kulon, Kelurahan/Kecamatan Serengan, Kota Solo, Minggu (27/9/2020).

Kotak berukuran tinggi 1,9 meter, panjang 1 meter, dan lebar 0,6 meter itu didorong para relawan pendukung Gibran - Teguh dari rumah ke rumah.

Usut punya usut, virtual box itu memanfaatkan aki berdaya 250 watt sebagai sumber dayanya.

Pemakaian aki dinilai Teknisi Tim Pemenangan Gibran - Teguh, Candra Wisnu Wijayanto lebih efektif.

"Pakai aki supaya portabel. Bisa pindah-pindah tanpa tarik kabel untuk genset," tutur Candra.

Candra mengatakan massa penggunaan virtual box tu bisa digunakan sekitar 5 jam.

"Ya, kira-kira 4 sampai 5 jam," katanya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved