Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Dulu Terkenal Angker, Intip Potret Cantiknya "Wajah" Omah Lowo Sekarang

"Harapannya kita menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Solo, gedung ini menjadi saksi sejarah satu abad yang lalu," harapnya.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Ilham Oktafian
Penampilan Omah Lowo yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi Solo pada Senin (28/9/2020) usai dipugar sejak 3 tahun lalu. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bangunan kuno yang akrab disebut Omah Lowo kini rampung dipugar.

Seusai 50 tahun mangkrak dan tak berpenghuni kini bangunan yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Purwosari, Laweyan, Solo mempersolek diri.

Untuk merampungkan pemugaran rupanya tak semudah membalikkan telapak tangan.

Setidaknya membutuhkan waktu hingga 3 tahun dari tahun 2017 bagi pemilik untuk memoles bangunan tersebut.

Omah Lowo Solo
Omah Lowo Solo (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Disampaikan oleh Pemilik bangunan yang sekaligus Komisaris Utama Batik Keris Lina Handianto Tjokrosaputro jika kesulitan yang paling ia rasakan yakni membersihkan lantai bangunan.

Lantaran tertutup kotoran kelelawar hingga mengeras, motif keramik dalam bangunan Omah Lowo sampai tak terlihat.

"Dulu waktu dipoles oleh insinyur yang kami serahi bangunan ini, waktu memoles 3 kali tidak nemu motifnya, dia sampai bilang kalau lantainya sudah hilang," katanya Senin (28/9/2020).

Lina pun tak menyerah hingga pada polesan ke 6 lantai keramik dapat ditemukan.

Tak berhenti disitu, saat memugar genteng dan atap bangunan ia pun mengalami kesulitan berikutnya.

Omah Lowo yang identik dengan bangunan ini rupanya bukan sembarang nama.

Saat mangkrak puluhan tahun, bangunan tersebut benar-benar ditempati puluhan ribu lowo dan anak anaknya.

"Cara membersihkannya harus menunggu kelelawar mengungsi," aku dia.

Penampakan Omah Lowo
Penampakan Omah Lowo (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

"Kelelawar itu setiap satu tahun sekali mengungsi 2 bulan, saat saya merenovasi gentengnya saya buka semua," imbuhnya.

"Setelah kelelawarnya keluar, saya pasang jaring 1,5 tahun supaya pekerja tetap bekerja di dalam," terangnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved