Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Wonogiri 2020

Belum Ada Titik Temu Antara Jekek Josss dan Harjo Gegara Rebutan 'Nyawiji' di Pilkada Wonogiri

Penyelenggaraan deklarasi kampanye damai di KPU Wonogiri sempat gagal, karena adu argumen kedua belah pihak.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ILUSTRASI PILKADA : Bendera partai peserta Pemilu 2014 memenuhi pinggiran flyover Pramuka mengarah ke Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (4/4/2014). Selain merusak keindahan kota, jajaran bendera partai di pinggir jalan ini membahayakan bagi pengendara jika kayu penyangga terjatuh. 

Sehingga harus dibangun dalam satu kondisi, dimana pihak-pihak yang berkepentingan sudah tidak ada ganjalan dan persoalan.

"Tapi kalau masing-masing pihak masih butuh difasilitasi oleh KPU, maka ada permasalahan yang harus diselesaikan terlebih dahulu," jelasnya.

Rebutan Nyawiji

Calon Bupati Wonogiri, Joko Sutopo atau Jekek dan penantangnya Hartanto saling klaim kata 'Nyawiji' yang artinya bersatu demi Pilkada 2020.

Jekek mengatakan kata nyawiji ini sangat identik dengannya.

"Go nyawiji ini sudah tiga tahun yang lalu kita gunakan," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (28/9/2020).

"Silahkan dirunut, siapa yang lebih dulu menggunakan kata nyawiji itu, kronologisnya seperti apa, kan selesai," jelasnya.

Permasalahan kata nyawiji membuat deklarasi kampanye damai di KPU Wonogiri pada Sabtu (26/9/2020) gagal terlaksana.

Gegara Komputer Alami Konsleting, Kantor Pegadaian Giriwono Wonogiri Terbakar

Touring Singkat Ignity Solo Raya ke Sumber Gayam Wonogiri : Diakhiri Baksos untuk Warga Tak Mampu

Kubu Joko Sutopo-Setyo Sukarno (JOSSS) mempermasalah kubu Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) yang juga menggunakan kata nyawiji tersebut.

Menurut Jekek, kurang etis jika ada Paslon lain yang menggunakan kata tersebut, meski dalam bentuk kalimat yang berbeda.

"Meski kalimatnya berbeda, tapi kan kalau kata itu dihilangkan akan memiliki makna yang berbeda." kata dia.

"Kata nyawiji ini tagline kami untuk mengajak bersatu," imbuhnya.

Dia ingin, masing-masing paslon bisa mempersiapkan inovasinya masing-masing untuk membangun identitas ya.

"Harus ada ruang penghormatan untuk inovasi politik yang dibuat seluruh calon." kata Jekek.

"Meski demokrasi ini kan memang ada kebebasan, tapi kan juga harus memenuhi unsur etika norma dan lainnya," tambahnya.

Jekek menyerahkan permasalahan ini kepada KPU Wonogiri untuk mencarikan solusi terbaik.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved