Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Kokoh Peringkat Pertama di Solo Raya, Kini Positif Corona di Boyolali Sudah Menembus 812 Kasus

Terlebih selama enam hari ini ada 59 penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali Ratri S Survivalina memberikan keterangan pers di kantornya di Jalan Pandanaran Nomor 156, Gudang, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kabupaten Boyolali semakin mengokohkan dirinya di peringkat pertama terbanyak menyumbang kasus positif Corona di Solo Raya. 

Ya, wilayah lain seperti Solo, Sukoharjo hingga Klaten dan daerah lain baru kisaran 400 hingga 650 kasus per Senin (28/9/2020), Boyolali sudah menembus angka 812 kasus.

Terlebih selama enam hari ini ada 59 penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina menjabarkan dari total 59 kasus positif itu merupakan total dari penambahan kasus positif selama 6 hari mulai Rabu (23/9/2020) sampai Senin (28/9/2020).

Corona di Klaten Belum Juga Terkendali, Ada 24 Pasien Sembuh, Tapi Ada Penambahan 11 Kasus Positif

Jika Ngeyel Gelar Kampanye Lebih dari 50 Orang,Wali Kota Solo Rudy : Tak Pandang Bulu, Kita Bubarkan

Pada Rabu (23/9/2020) terdapat 3 kasus, Kamis (24/9/2020) 7 kasus, Jum'at (25/9/2020) 4 kasus, Sabtu (26/9/2020) 23 kasus, Minggu (27/9/2020) 8 kasus dan Senin (28/9/2020) 24 kasus.

"Total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Boyolali selama 6 hari terakhir terdapa 59 kasus," ucap Ratri saat memberikan keterangan pers di kantornya, Selasa (29/9/2020).

Ratri menjelaskan dari 59 kasus tambahan itu tersebar di 15 Kecamatan di Kabupaten Boyolali.

Yakni di Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Karanggede, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Andong, Kecamatan Nogosari dan Kecamatan Boyolali Kota.

Kemudian ada Kecamatan Bayudono, Kecamatan Teras, Kecamatan Sawit, Kecamatan Wonosamudro, Kecamatan Kemusu, Kecamatan Wonosegoro, Kecamatan Gladagsari dan Kecamatan Simo.

"Masing-masing di Kecamatan Ngemplak 10 kasus, kemudian Kecamatan Karanggede 9 kasus, Kecamatan Mojosongo ada 8 kasus, di Kecamatan Andong 7 kasus," aku dia.

"Di Nogosari 6 kasus, Kecamatan Boyolali Kota 5 kasus dan Banyudono 3 kasus," jelasnya menekankan.

Selain itu di Kecamatan Teras dan Kecamatan Sawit masing-masing 2 kasus, serta Kecamatan Wonosamudro, Kecamatan Kemusu, Kecamatan Wonosegoro, Kecamatan Gladagsari, dan Kecamatan Simo masing-masing 2 kasus.

"Dari 59 kasus, paling banyak ada di Kecamatan Ngemplak yaitu 10 kasus," ucap Ratri.

Dengan penambahan 59 kasus positif Covid-19, total kasus Corona sudah menembus 812 orang.

Dari 812 kasus, 99 orang dirawat di rumah sakit, 45 orang melakukan isolasi mandiri, 637 orang sembuh dan 31 orang meninggal dunia.

"Dari total 812 kasus positif, 4 persen meninggal, 78 persen sembuh dan sisanya masih dirawat," ujar Ratri.

Penyebaran di Keluarga

Penyebaran virus Corona di Kabupaten Sukoharjo terus meringsek ke tingkat terkecil yakni keluarga.

Bahkan pada penambahan kasus 30 orang, mayoritas di antaranya merupakan klaster keluarga.

"Tercatat ada 19 kasus yang berasal dari klaster keluarga," terang Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, Senin (28/9/2020).

"10 kasus dari Kelurahan Ngadirejo dan 9 kasus desa Pabelan, Kecamatan Kartasura," jelasnya.

Bahkan, ada sejumlah kasus yang ditemukan pada ibu hamil.

Tes Kepribadian : Pilih Satu Sisir yang Sering Kamu Gunakan, Bisa Ungkap Karakter Asli dalam Dirimu

UPDATE Corona Indonesia 28 September 2020: Hari Ini Kasus Positif Tambah 3.509, Total 278.722

"Ada empat kasua ibu hamil dalam penambahan hari ini," terang dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, adapun puluhan orang yang terkonfirmasi positif tersebut sebagian harus menjalani rawat inap.

"Dari 30 kasus, tujuh kasus terkonfirmasi dengan gejala, enam kasus orang rawat inap, dan delapan kasus memiliki komorbid." jelasnya.

"Komorbid yang mengikuti seperti demam dan asma," imbuhnya.

Kasus Covid-19 dengan komorbit ini didominasi kondisi fisik yang sudah rentan penyakit.

Yunia menambahkan, pihak terus melakukan tes Covid-19 massal untuk orang-orang yang rentan dan berisiko tertular Covid-19.

Seperti masyarakat yang memiliki komorbid, lansia, bumil, dan pemberi pelayanan publik.

"Mereka yang positif harus patuh untuk minum obat, atur pola makan, pola hidup, aktifitas fisik, dan sebisa mungkin hindari kegiatan yang berpotensi kerumunan," harapnya.

Saat ini, jumlah kumulatif Covid-19 di Sukoharjo menjadi 650 orang.

Dengan rincian 93 orang isolasi mandiri, 6 orang dirawat di rumah sehat, 57 orang rawat inap, 463 orang sembuh, dan 31orang meninggal. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved