Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penyerangan di Pedan Klaten

Paska Penyerangan di Pedan Klaten, Pemdes Keden Inventarisir Kerusakan yang Dialami

Pemerintah Desa (Pemdes) Keden, Kecamatan Pedan, Klaten mulai melakukan pendataan terhadap kerusakan yang didera warga dan para pedagang. Ya, akibat d

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
Istimewa
Salah satu gerobak milik Warga Kampung Sewu, Keden, Pedan, Klaten dirusak oleh sekelompok orang bercelana hitam, Minggu, (4/9/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pemerintah Desa (Pemdes) Keden, Kecamatan Pedan, Klaten mulai melakukan pendataan terhadap kerusakan yang didera warga dan para pedagang.

Ya, akibat dari aksi penyerangan kelompok massa di Pasar Pedan, sejumlah barang milik pedagangan rusak.

Kepala Desa Keden, Agit Adethya Putra, dari hasil pendataan ada dua gerobak milik pedagang yang rusak,

"Kemarin diminta melakukan pendataan, dan sudah kami lakukan." katanya, Senin (5/10/2020).

"Setahu saya ada dua gerobak yang rusak," ujar Agit.

Selain gerobak milik pedagang, ada sejumlah bagian rumah warga yang juga dirusak.

"Sejumlah fasilitas warga juga ada yang rusak," tambahnya.

Kapolres Pastikan Penyebab Penyerangan di Pedan Klaten Bukan Karena Masalah Politik, Ini Penyebabnya

Mencekamnya Penyerangan di Pedan Klaten, Warga Tak Berani Keluar & Anak-Anak Terus Menangis

Warga Sebut Kelompok yang Melakukan Penyerangan di Pedan Klaten, Bawa Berbagai Jenis Senjata

Nestapa Penjual Kepel di Pedan Klaten, Gerobaknya Dirusak hingga Tak Bisa Berjualan

Agit menuturkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian sebelum memutuskan langkah yang akan diambil.

"Kita masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian seperti apa," tutur dia.

"Imbauannya, warga tetap menjaga keamanan lingkungan masing-masing," imbuhnya.

Dia menyayangkan terjadinya insiden penyerangan sekolompok massa di kawasan Pasar Pedan.

Menurutnya, insiden tersebut berdampak kepada warga dan para pedagang di kawasan tersebut.

"Kasihan pedagang-pedagang tidak tahu apa-apa, pukul 20.00 WIB sudah tutup." ucap dia.

"Padahal jam tersebut baru ramai-ramainya," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved