Berita Wonogiri Terbaru
Sarjana Komputer UII Yogyakarta asal Wonogiri Ini Sukses Berjualan Sapi, Ini Triknya
Seperti halnya dilakukan oleh Teguh Topo (29), warga Desa Ploso, Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, yang saat ini berjualan sapi. Ia tak menyan
Khusus akun di YouTube, Teguh mengunggah video satu per satu sapi yang berisi spesifikasi, kualitas, postur, jenis sapi, umur, jenis kelamin, dan harga.
Bila ada pelanggan yang tertarik membeli dan menawar sapinya, cukup mengirim tangkapan layar video ke nomor WhatsApp.
Setelah itu, ia akan mengirimkan lengkap video sapi dari jarak dekat dan jarak jauh yang ditawar pembeli.
Setelah mencapai kesepakatan harga, pembeli wajib mentransfer uang muka sebagai tanda jadi minimal 5 persen.
Setibanya di lokasi, pembeli wajib melunasi sisa uang kekurangannya.
Omzet penjualan sapi tidak bisa ditentukan per bulannya.
“Omzet sekitar Rp 40 hingga Rp 60 juta,” kata Teguh.
Satu ekor sapi betina super usai empat bulan dijual minimal diharga Rp 7 juta, sedangkan sapi jantan dengan usia yang sama dibanderol mulai Rp 11 juta.
Untuk menstok sapi, Teguh berbelanja sapi setiap pasaran Jawa (Pahing) sekitar 30 ekor di Yogyakarta.
“Sehari bisa laku 20 ekor,” kata Teguh.
Dalam satu bulan, Teguh bisa menjual 200 ekor sapi.
Jenis sapi unggulan yang ditawarkan mulai dari simetal, limousin, hingga peranakan ongole (PO) Kebumen.
Berikan garansi
Untuk meyakinkan pembelinya, ia juga memberikan garansi uang kembali 100 persen bila sapi yang diterima tidak sehat.
Sapi yang sakit ditangani hingga sembuh dengan semua biaya ditanggung oleh Teguh.