Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Harga Swab Test Tertinggi Rp 900 Ribu, Begini Arahan Satgas Covid-19 Sukoharjo untuk Masyarakat

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima SE swab test.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
ILUSTRASI : Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan swab test Covid-19 di Pasar Bogor, Selasa (12/5/2020). Seorang pedagang dinyatakan positif Corona setelah mengikuti rapid test Covid-19 massal yang digelar Badan intelijen Negara (BIN) di Pasar Bogor kemarin. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM SUKOHARJO - Harga pemeriksaan swab test tertinggi dipatok pemerintah sebesar Rp 900 ribu.

Harga tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) nomor HK.02.02/I/3713/2020 tentang Batasan Tarif Tertinggi Pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau tes usap (tes swab) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan bahwa pihaknya sudah menerima SE tersebut.

Masyarakat Abai Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Ingatkan Penularan Masih Terus Terjadi

Ratusan Mahasiswa UNS Solo Gelar Aksi, Kritik Keras Pengesahan RUU Cipta Kerja

Dia menjelaskan, harga tersebut ditetapkan untuk masyarakat yang melakukan swab test mandiri.

"Batasan tarif tersebut berlaku untuk masyarakat yang melakukan pemeriksaan RT-PCR atas permintaan sendiri/mandiri," kata Yunia kepada TribunSolo.com, Selasa (6/10/2020).

Yunia mengaku belum mengetahui biaya yang dipatok rumah sakit untuk swab saat ini.

Namun, untuk swab program pemerintah dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dipastikan tidak dikenakan biaya.

"Kalau di Sukoharjo yang melayani baru RS UNS dan mereka saat ini melayani program pemerintah yang artinya tidak menarik biaya," jelasnya.

"Untuk yang mandiri, bisa dilakukan di RS swasta dan lab kesehatan," imbuhnya.

Biasanya, swab test mandiri dilakukan untuk keperluan kerja, kedinasan, dan lain sebagainya.

Menurut Yunia, untuk RS di wilayah Kabupaten Sukoharjo diharapkan bisa menyesuaikan tarif itu.

Seperti waktu Pememrintah menetapkan tarif Rapid Test.

"RS biasanya kerjasama dengan RS swasta lain atau lab lain, tidak mengerjakan sampel sendiri." jelasnya.

"Kalau ambil swab nya bisa, tapi pemeriksaan sampelnya dikirim," katanya.

Yunia menyebut, diharapkan dengan adanya SE itu, tarif pemeriksaan RT PCR secara jadi seragam.

Harga tersebut dengan mempertimbangkan Komponen jasa layanan, bahan medis habis pakai, reagan, biaya administrasi dan komponen lainnya.

"Biaya ini adalah untuk pemeriksaan mandiri, bukan dalam rangka contact tracing," katanya.

Dengar Akan di-Swab Test, Para Pedagang di Pasar Ini Tutup Lapak & Kabur, Petugas Pun Nyaris Kecele

Maia Estianty Kendarai Mobil Mewah saat Datang ke Indonesian Idol, Juluki Dirinya Madam Mussry

Jika kedapatan ada RS yang menerapkan tarif lebih dari Rp 900 ribu.

Yunia menyebut bahwa menjadi tugas Dinas Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap berlakunya tarif tersebut.

"Untuk evaluasi akan dilakukan Kemenkes dan BPKP secara periodik," jelasnya.

Klaster Perkantoran Bertambah

Klaster perkantoran di Gedung Menara Wijaya Setda Sukoharjo bertambah tiga kasus.

Hasil ini didapat dari hasil swab massal yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo terhadap ASN.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati mengatakan, pihaknya telah melakukan swab test terhadap 500 lebih ASN di Sukoharjo.

"Sekitar 80 persen hasil swab testnya sudah keluar, hasilnya tiga orang positif Covid-19," kata dia kepada TribunSolo.com, Selasa (6/10/2020).

Update Corona Klaten 5 Oktober : Tambah 11 Positif, Tapi 3 Orang Bisa Sembuh dari Jeratan Covid-19

Nasib Malang Rombongan Kena Corona Pasca Piknik di Banjarnegara, Satu di Antaranya Sakit & Meninggal

Sebelumnya, 24 ASN di Gedung Menara Wijaya Setda Sukoharjo diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

Dengan tambahan tiga khasus ini, jumlah ASN yang positif Covid-19 dari klaster perkantoran di Gedung Menara Wijaya menjadi 27 orang.

"Tiga orang itu, yang dua di Menara Wijaya, dan yang satu ASN di gedung DPRD Sukoharjo," terangnya.

Yunia menjelaskan, dari hasil tracing untuk ASN di Gedung DPRD Sukoharjo masih negatif.

ASN tersebut dalam kategori OTG, dan saat ini menjalani isolasi mandiri.

Diketahui, ASN di Gedung DPRD Sukoharjo sempat mengikuti Bimtek bersama sejumlah OPD.

Terapkan Sistem Shift

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo makin mewaspadai penyebaran virus corona. 

Sebab, ada  24 ASN yang berada disejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Gedung Menara Wijaya Setda Sukoharjo terkonfirmasi positif Covid-19.

Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo langsung mangambil langkah untuk melakukan penutupan Menara Wijaya Setda Sukoharjo selama tiga hari.

Ayo Perbanyak Berpikir Positif di Tengah Pandemi Covid-19, Terbukti Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh

Perlu Diketahui, Inilah 4 Gangguan Seksual yang Mengakibatkan Pria Mandul

Selanjutnya, ASN yang berada di Gedung Menara Wijaya Setda Sukoharjo kembali memberlakukan sistem shift.

Menurut PJ Sekda Sukoharjo, Widodo, sistem shift akan mulai diberlakukan per Senin (5/10/2020).

"Hanya diliburkan hari ini, karena diadakan penyemprotan disinfektan," katanya, Jumat (2/10/2020)."Hanya diliburkan hari ini, karena diadakan penyemprotan disinfektan," katanya, Jumat (2/10/2020).

"senin sudah masuk sesuai jadwal WFH," imbuhnya.

Dengan sistem shift ini 50 persen ASN akan masuk, dan 50 persen lainnya bekerja di rumah.

Kebijakan untuk ASN masuk kantor secara bergiliran dalam upaya mencegah penyebaran virus di lingkungan birokrasi.

Terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, penutupan total hanya dilakukan hari ini saja.

"Penutupan total mulai tanggal 2-5 Oktober 2020, tapi pada hari Sabtu dan Minggu ASN memang libur," jelasnya.

"Jadi hanya diliburkan hari ini saja," imbuhnya.

Selama penutupan ini, Gedung Menara Wijaya Setda Sukoharjo dilakukan penyemprotan disinfektan selama tiga hari.

Penyemprotan dilakukan mulai dari lantai satu hingga lantai 10. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved