Solo KLB Corona
Dicari : Pembeli di Warung Soto Podo Segere yang Bikin Klaster Meski Satgas Sudah Beri Pengumuman
"Yang soto belum ada yang lapor, pas kita tracing kontak keluarganya swabnya negatif," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo belum membuahkan hasil menguak warung Klaster 'Soto Podo Segere' karena belum ada yang melapor meskipun sudah ada pengumuman.
Menurut Ketua Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, pihaknya terus mengupdate kasus klaster demi klaster.
"Yang soto belum ada yang lapor, pas kita tracing kontak keluarganya swabnya negatif," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (14/10/2020).
Seperti diketahui jika klaster Covid-19 di Kota Solo datang dari Asrama Militer, Soto Podo Segere dan yang terbaru klaster keluarga di Gandekan.
Baca juga: Awal Mula Pedagang Soto di Solo Positif Covid-19, Diduga Tertular Dari 3 Pelanggannya
Baca juga: Pedagang Soto di Solo Positif Covid-19, Para Pembeli Diminta Lapor ke Kelurahan Kepatihan Kulon
"Asmil juga sama, hari ini tidak ada penambahan, sudah putus ekornya," tandasnya.
Adapun kasus Covid-19 di Solo belum menunjukkan tanda penurunan karena ada penambahan 7 kasus.
Berbeda dengan sebelumnya, penambahan kasus kali ini datang dari kelurahan yang berbeda-beda.
"Ada yang dari Nusukan, Kepatihan, Banjarsari, Pasar Kliwon Kestalan, Tipes dan Banyuanyar," Ketua Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani.
"PDP naik kelas ada, tracing juga ada," imbuh dia.
Ahyani menambahkan jika klaster Covid-19 yang ada di Kota Solo mulai berhenti, dan tak mengekor.
Sampai saat ini, jumlah kumulatif pasien covid-19 di Kota Solo mencapai 832 kasus.
Rinciannya, 625 orang dinyatakan sembuh, 117 orang masih menjalani isolasi mandiri, 59 orang menjalani perawatan dan 31 orang dinyatakan meninggal dunia.
Kronologi Ditulari Pelanggannya
Seorang pedagang soto di Kelurahan Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Kota Solo telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 pasca dirinya menjalani uji swab.
Ia menjalani itu lantaran dirinya masuk dalam tracing kontak erat dan dekat dari pelanggannya.
Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan pelanggan pedagang soto itu merupakan satu keluarga berjumlah tiga orang.
"Iya itu ada satu keluarga jumlahnya tiga orang," kata dia, Selasa (13/10/2020).
"Mereka makan di situ, kemudian melakukan tes swab mandiri," paparnya.
Mereka melakukan uji swab mandiri dan ternyata hasilnya positif.
Baca juga: Pedagang Soto di Solo Positif Covid-19, Para Pembeli Diminta Lapor ke Kelurahan Kepatihan Kulon
Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 Sinovac Mulai Terkuak, Bio Farma : Kisaran Rp 200 Ribu per Dosis
Berdasarkan hasil itu, tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo kemudian melakukan tracing.
Pedagang soto itu menjadi satu kontak erat dan dekat dari keluarga tersebut.
Ia dan keluarganya langsung menjalani uji swab.
"Itu sudah dilakukan tes swab hanya pedagang soto saja yang positif dan keluarga lainnya tidak," kata Ahyani.
Pedagang soto tersebut kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan sejak 10 Oktober 2020.
"Ini kemudian dilakukan tracing, sampai saat ini masih berjalan," papar dia.
Survei Penanganan Covid-19
Berdasarkan Survei Opini Publik Penanganan Covid oleh Pemerintah Pusat BUMN, ini menteri yang kinerjanya dinilai paling memuaskan publik.
Ia adalah Erick Thohir, yang kinerjanya dalam penanganan covid-19 mendapat apresiasi masyarakat.
Hal itu berdasarkan yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKOPI yang dilakukan pada 8 sampai 10 Oktober 2020.
Baca juga: Bayi yang Berumur 3 Tahun Ikut Jalani Karantina di SD Gandekan Solo, Begini Kondisinya
Baca juga: Pasca Bertemu Jokowi, Dua Bos Buruh Diisukan dapat Kursi Wakil Menteri : Hoaks Itu
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengatakan Erick mendapatkan nilai rata-rata 5,90.
Kemudian pada urutan kedua ada Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono dengan nilai rata-rata 5,88.
Pada urutan ketiga ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan nilai rata-rata 5,79.
Kemudian pada urutan keempat ada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dengan nilai rata-rata 5,71.
Lalu pada urutan kelima ada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dengan nilai rata-rata 5,64.
"Ini menunjukan opini publik tentang kinerja menteri sebenarnya hampir sama saja. Tapi ada nilai yang sangat-sangat kecil yang membedakan kinerja menteri yang satu dengan lainnya," kata Kunto dalam diskusi virtual bertajuk Penanganan Covid-19 Oleh Pemerintah Pusat yang digelar KedaiKOPI pada Rabu (14/10/2020).
Kunto melanjutkan dalam survei tersebut Menteri Kesehatan berada pada ranking 13 dengan rata-rata 5,32.
Sedangkan Menristek Bambang Brodjonegoro berada pada ranking 12 dengan nilai rata-rata 5,33.
"Mungkin Pak Bambang berada di atas Pak Terawan karena Pak Bambang dianggap punya inovasi banyak soal G-Nose atau vemtilator, atau banyak lagi inovasi lainnya termasuk vaksin Merah Putih yang didorong oleh pemerintah," kata Kunto.
Kemudian Kunto melanjutkan di ranking paling akhir yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
"Di ranking paling akhir ada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Mungkin persepsi publik terhadap Pak Muhadjir Effendy agak rendah karena mereka mengharapkan lebih dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Apalagi covid ini juga mengancam manusianya. Jadi mungkin mereka butuh banyak terobosan dan inovasi dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan," kata Kunto.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut, kata Kunto, adalah pada skala 1 sampai 10 berikan angka kepuasan Anda terhadap kinerja menteri-menteri berikut dalam masa covid-19.
Survei tersebut dilakukan terhadap 803 responden untuk mengetahui persepsi masyarakat khususnya pekerja kantor di DKI Jakarta mengenai inovasi, penanganan, serta kinerja pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.
Dari 803 responden yang diambil dari 5.426 data responden dari Lembaga Survei Kedai Kopi yang berada di Jakarta dan merupakan pekerja kantor berusia di atas 17 tahun.
Dari 803 responden tersebut mayoritas merupakan laki-laki yakni 55,3 persen.
Sebanyak 54,9 persen responden merupakan generasi milenial berusia 26 sampai 43 persen.
Sedangkan sebanyak 26,4 persen responden merupakan generasi X dan sebanyak 17,5 persen merupakan generasi Z.
Sebanyak 26,5 persen responden berpendidikan S1 dan kebanyakan berpendidikan SMA sederajat.
Kebanyakan dari responden merupakan karyawan swasta atau buruh, PNS, profesional, dan karyawan BUMN.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Survei: Erick Thohir Menteri yang Kinerjanya Paling Memuaskan Tangani Covid-19