Perlihatkan Karikatur Nabi Muhammad, Seorang Guru Besar di Perancis Dipenggal, 9 Orang Ditangkap
Sebelumnya, guru tersebut sempat mendapat ancaman. Hal ini didasari oleh aksi guru tersebut yang memperlihatkan kartun Nabi Muhammad.
Melansir The Sun, polisi mengatakan bahwa penyerang berusia 18 tahun, bernama Aboulakh lahir di Moskwa namun berasal dari wilayah selatan Chechnya yang mayoritas beragama Islam.
Di Perancis, pria itu tinggal di Normandy. Kakek dan saudara laki-lakinya juga ikut ditangkap polisi.
Atas insiden nahas itu, semua guru di Perancis mengemukakan ketakutan mereka. Karena takut dengan pembunuhan seperti itu.
Nilai-nilai nasional di Perancis seperti kebebasan, kesetaraan, persaudaraan dipandang sebagai tugas inti sistem pendidikan yang harus dilanjutkan.
Sempat diancam
Samuel Paty, korban yang berprofesi sebagai guru sejarah dan geografi tengah mengajar tentang kebebasan berekspresi di awal Oktober.
Dia dilaporkan telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad saat berbicara tentang kasus Charlie Hebdo, dan dilaporkan telah menyarankan muridnya yang Muslim untuk meninggalkan ruangan jika mereka merasa akan tersinggung sebab materi itu.
Beberapa orang tua Muslim mengeluh ke sekolah dan setidaknya satu orang dilaporkan mengangkat hal itu ke media sosial untuk menyerukan pemecatan terhadap Paty.
Baca juga: Fakta Dibalik Pelajar SMK Nikahi 2 Gadis di Lombok dan Viral di Media Sosial, Tak Diketahui KUA
Baca juga: Dituding Kadrun dan Obsesi Jadi Capres 2024, Gatot Nurmantyo: Allah Tahu Apa yang Saya Lakukan
Media Perancis melaporkan bahwa Paty sendiri telah menerima sejumlah ancaman yang tidak ditentukan beberapa hari setelah mengajar materi tersebut.
Atas kematiannya, karangan bunga diletakkan di pintu masuk College du Bois d'Aulne pada hari Sabtu (17/10/2020).
Para pelajar sekolah itu mengatakan merasa putus asa atas pembunuhan brutal yang dialami guru yang mereka sayangi.
Seorang ayah (orang tua murid) menulis di Twitter bahwa putrinya merasa "pecah berkeping-keping, merasa diteror oleh tindakan keras semacam itu. Bagaimana saya dapat menjelaskan kepadanya hal-hal yang tidak terpikirkan ini?"
Salah satu mantan murid Paty, Martial (16) mengatakan guru Paty menyukai pekerjaannya, "Dia benar-benar ingin mengajari kami banyak hal, terkadang kami berdebat."
Pemerintah Perancis mengadakan penghormatan nasional untuk guru Paty, dan tagar #JeSuisSamuel (Saya Samuel) mulai menjadi tren di media sosial, menggemakan seruan #JeSuisCharlie untuk solidaritas setelah serangan terhadap Charlie Hebdo.
Perancis telah menyaksikan gelombang kekerasan Islam sejak serangan Januari 2015, yang menewaskan 12 orang termasuk kartunis terkenal.
Tiga minggu lalu, saat persidangan berlangsung, seorang pria menyerang dan melukai dua orang di luar bekas kantor majalah itu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Diancam Sebelum Dipenggal, Ini Detik-detik Penyerangan terhadap Guru di Perancis"