Solo KLB Corona
Buntut Dua Hari Berturut-turut Dua Dosen Meninggal Akibat Covid-19, Kampus UNS Lockdown Tujuh Hari
"Pemberlakuannya mulai besok, kita akan melakukan lockdown tempat-tempat yang pernah disinggahi beliau," jelasnya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho membenarkan, ada pejabat LPPM UNS yang meninggal karena Covid-19.
"Iya betul, meninggal jam 10.00 WIB tadi," kata Jamal dikonfirmasi TribunSolo.com, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal Akibat Corona, Rektor Jamal Pakai Pakaian Serba Hitam: Kami Sangat Kehilangan
Baca juga: Dosen FH UNS Meninggal karena Covid-19, Tinggalkan 2 Putri yang Kini Jalani Isolasi Mandiri
Dia mengatakan, sebelumnya Sky ada riwayat perjalanan bersama Dosen FH berinisial PHP yang meninggal karena Covid-19, Senin (19/10/2020).
Adapun keduanya sama-sama ke Bali dan dirawat sejak beberapa hari lalu di rumah sakit sepulang dari Pulau Dewata tersebut.
"Dia ikut ke Bali, jadi siapa yang ikut ke Bali saya minta tes swab," papar Jamal.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Sky sudah sejak Jumat lalu menjalani perawatan di RS UNS di Kartasura, Sukoharjo.
"Kemudian meninggalkan hari ini," papar Jamal.
Dosen FH Meninggal Dunia
Dosen Fakultas Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, berinisial PHP meninggal dunia karena Covid-19.
Ia menghembuskan napas terakhirnya, Minggu (18/10/2020) pasca menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit UNS Sukoharjo beberapa hari.
Rektor UNS Solo, Prof Jamal Wiwoho mengungkapkan, PHP dinyatakan Covid-19 bermula dari uji swab yang dijalaninya.
Baca juga: Dua Tersangka Demo Ricuh di Kartasura Ternyata Masih Pelajar dan Putus Sekolah
Baca juga: Bukan 9 Orang, Ada 12 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Keluarga di Kelurahan Bumi Solo
Uji swab tersebut dilakukan lantaran dirinya hendak menghadiri sebuah acara di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/10/2020).
"Kalau tidak salah, almarhum menjalani uji swab tanggal 8 atau 9 Oktober 2020. Kemudian diberitahu hasilnya positif," ungkap Jamal kepada TribunSolo.com, Senin (19/10/2020).
Saat itu, PHP tidak menunjukkan gejala terpapar Covid-19. Meski begitu, Jamal tetap meminta mendiang karantina mandiri di rumah.
"Kondisi awalnya itu biasa. Sehat. Tidak ada gejala," tutur Jamal.