Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penanganan Covid

Satgas Minta Masyarakat Hilangkan Stigma Negatif pada Orang yang Terpapar Covid-19

Seperti yang diungkap, Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Urip Purwono, M.Sc, M.S., Ph.D, dalam talkshow "Penguatan Sistem.

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI)
EVAKUASI--Nampak tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Madiun mengevakuasi Wahyu Utami (30), perempuan asal Pati, Jawa Tengah yang ditemukan pingsan di toilet Indomaret Dumpil, Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/4/2020) siang. 

TRIBUNSOLO.COM - Satgas Covid-19 meminta masyarakat untuk tidak memberikan atau menghilangkan stigma negatif pada seseorang yang terpapar Covid-19.

Hal ini karena dikhawatirkan bisa memicu penolakan di lingkungan.

Selain itu, akan menghambatkan proses 3 T (Test, Trace, dan Treat) yang gencar dilakukan pemerintah.

Seperti yang diungkap, Tim Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Urip Purwono, M.Sc, M.S., Ph.D, dalam talkshow "Penguatan Sistem Sosial Penanganan Penyintas Covid-19", yang disiarkan langsung BNPB, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Kampung Presiden di Solo Sepi & Sunyi Tak Ada Demo saat Momen Setahun Jokowi-Amin, Ini Alasannya

Baca juga: Ambruk karena Stroke, Suharti Harus Menunggu di Jalanan Sampai Petugas Ber-APD Lengkap Datang

Baca juga: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi - Amin, Kota Solo Kampung Halaman Sang Presiden Nihil Aksi Demo

Psikolog ini mengatakan, jika seorang yang positif Covid-19 lalu lalu di jauhi sekitarnya, maka berdampak pada keengganan masyarakat umum untuk membuka diri jika ia memiliki gejala terinfeksi covid-19, dan justru membahayakan banyak pihak.

"Sangat berbahaya kalau dari masyarakat umum ada kecenderungan bahwa menyembunyikan diri misalnya, karena ada tanda-tanda dia sendiri juga tidak tahu atau disembunyikan sehingga yang bersangkutan tidak mencoba untuk mendapatkan bantuan atau pengobatan atau hal-hal yang sebetulnya dibutuhkan dan mengasingkan diri ke semuanya ini justru menambah risiko mereka yang terkena Covid-19," jelasnya.

Ia menerangkan, pemberian stigma negatif pada orang terpapar Covid-19 juga dipengaruhi banyaknya informasi di tengah-tengah masyarakat terkait Covid-19

Untuk itu, Urip meminta masyarakat untuk memilih dan memilah informasi yang baik dan benar, serta tak mudah percaya dengan informasi belum diketahui sumber resminya.

"Mutlak kita memberi informasi yang benar yang akurat. Ada saja satu dua kalimat yang negatif dan segera menyebar ya tapi media-media resmi ini harus terus-menerus yang mungkin menjadi pusat untuk memberikan informasi yang benar," jelas Urip.

Baca juga: Pilkada 2020 Dijamin Tak Sebarkan Covid-19, Mendagri: Selama Protokol Kesehatan Dilakukan

Baca juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh ala Doni Monardo: Tambah Keimanan dan Ketakwaan

Ketua Jaringan Rehabilitasi Psikososial Indonesia (JRPI), Dr. dr Irmansyah, SpKJ (K) menambahkan, saat lingkungan menjauhi orang pernah terpapar Covid-19, justru akan menambah berat kondisi pasien, terlebih mental.

Padahal dalam kondisi seperti ini, setiap orang yang sakit membutuhkam perhatian dari orang sekitar dan juga lingkungan.

Jika tidak, kondisi fisik yang sudah lemah ditambah kecemasan akibat penolakan tentu memburuk kondisi seseorang.

"Bukan hanya demam, bukan hanya batuk, sesak tapi juga kondisi mentalnya terganggu itu pasti apalagi kekhawatiran akan akibat fatal. Tambah berat status kondisi mentalnya," terang Irmansyah.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Satgas Minta Masyarakat Tak Beri Stigma Negatif pada Orang yang Terpapar Covid-19

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved