Pilkada Solo 2020
Jika Gibran-Teguh atau Bagyo-Supardjo Tak Hadir, Debat Perdana Pilkada Solo 2020 Tetap Digelar
Putaran debat Pilkada Solo 2020 tetap berlangsung apabila salah seorang calon kepala daerah tidak hadir.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Putaran debat Pilkada Solo 2020 tetap berlangsung apabila salah seorang calon kepala daerah tidak hadir.
Seperti diketahui, debat tersebut akan menyajikan pertarungan antara Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo (Bajo).
Debat perdana kedua pasangan calon itu dijadwalkan berlangsung pada 6 November 2020 di The Sunan Hotel Solo.
"Tidak ada pengunduran, debat tetap jalan," kata Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti, Selasa (27/10/2020).
Baca juga: Rekontruksi di Kandang Ayam Kelar, Hari Ini Giliran Sugihan Tempat Eko Membakar Jasad Yulia di Mobil
Baca juga: Debat Perdana Pilkada Solo, Bajo Akui Siap Hadapi Gibran, Sudah 12 Kali Simulasi Debat
Nurul menuturkan pasangan calon kepala daerah yang berhalangan hadir dalam debat Pilkada Solo 2020 harus melampirkan surat keterangan ke KPU.
Surat tersebut harus diberitahukan 3 hari sebelum pelaksanaan debat.
"Kalau tidak hadir karena sakit harus ada surat dokter," kata Nurul.
Tak hanya sakit, calon kepala daerah yang menunaikan ibadah keagamaan juga harus memberitahu KPU.
"Beribadat naik haji, misalnya harus ada keterangan dari lembaga pelayanan tersebut," tutur Nurul.
Nurul menegaskan sebuah sanksi disiapkan apabila calon yang tidak bisa hadir debat tidak memberitahu KPU.
"Sanksi pertama itu akan diumumkan KPU ke publik bahwa calon atau pasangan tidak mengikuti debat tanpa ada keterangan," tegas Nurul.
Persiapan Gibran
Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menghadiri Rakor Pembahasan Debat Publik Pilkada Solo 2020.
Penjelasan terkait materi-materi yang akan diperdebatkan dan sosok moderator debat didapatkannya dalam rakor tersebut.
Adapun materi debat perdana berfokus pada persoalan daerah, kesejahteraan masyarakat, dan pelayanan masyarakat.
Baca juga: Pembunuhan di Sukoharjo, Pelaku Sempat Pulang ke Rumah, Ambil Bensin untuk Bakar Yulia
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Ungkap Peran UMKM dalam Menekan Penularan Corona
Menurut Gibran, materi tersebut sudah masuk dalam visi-misi yang diusungnya bersama Teguh Prakosa.
"Semua sudah masuk dalam visi-misi saya. Makanan setiap hari. Saat ketemu warga, ditanya warga. Itu sudah seperti saya sampaikan setiap hari," tuturnya, Senin (26/10/2020).
Gibran mengaku siap menghadapi debat perdana Pilkada Solo 2020 yang bakal diselenggarakan 6 November 2020 di The Sunan Hotel Solo.
"Nanti kita perkuat lagi dengan simulasi debat," kata Gibran, Senin (26/10/2020).
Gibran menuturkan, sejumlah tokoh selama ini telah menjadi lawan debat menjelang penyelanggaraan debat perdana Pilkada.
Namun, ia enggan membeberkan sosok lawan debatnya itu.
"Ada beberapa, tapi rahasia. Ada juga akademisi. Semua orang Solo karena mereka yang mengetahui masalah-masalah Solo," tandasnya.
Bajo Siap Hadapi Gibran
Tidak hanya Gibran Rakabuming Raka, pasangan Bagyo Wahyono - Fx Supardjo (Bajo) juga menghadiri Rakor Pembahasan Debat Publik Pilkada Solo 2020.
Bagyo mengatakan, dirinya dan Supardjo siap menghadapi debat perdana yang diselenggarakan pada 6 November 2020 di The Sunan Hotel Solo itu.
"Kita sudah maju, tidak bisa mundur, maju terus pantang mundur, kita siap untuk debat sangat amat siap," katanya, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Tanggapi Materi Debat Perdana Pilkada Solo 2020, Gibran: Makanan Setiap Hari
Baca juga: WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 untuk Semua Warga Dunia, Termasuk Negara Miskin dan Berkembang
Apalagi, Bagyo mengaku selama ini dirinya telah menampung aspirasi masyarakat dengan door to door.
"Masalah hal-hal tentang debat, kalau faktanya tidak bisa membuat masyarakat mendapat manfaat yang benar, sama juga bohong," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Bajo, Robert Hananto mengatakan, Bagyo dan Supardjo telah melakukan simulasi debat sejak 1,5 bulan silam.
"Sudah dilakukan hampir 12 kali. Sehari itu bisa 3 jam," katanya.
Simulasi itu disaksikan teman-teman Bajo yang berperan sebagai audiens debat.
"Kita buat semirip mungkin dengan debat aslinya," ujar Robert.
Untuk lawan debat, pihak dari berbagai latar belakang dilibatkan dalam simulasi Bajo.
Mereka juga yang kemudian memberikan masukan-masukan ke Bajo.
"Dari berbagai kalangan, ada mantan birokrat, ada juga dosen. Banyak yang dilibatkan menjadi sparring partner," ucap Robert.
Penanganan pandemi Covid-19 menjadi satu diantara materi yang diperdebatkan dalam simulasi.
"Kita tidak jauh dari penanganan Covid-19, bagaimana Solo ke depan dan mempertajam visi-misi," tandasnya. (*)