Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Jarang Diketahui, Ternyata Ini yang Akan Terjadi Ketika Kadar Garam dalam Tubuh Rendah

Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang berfokus pada pengurangan garam dalam makanannya karena dianggap berbahaya bagi kesehatan. Terlebih banyak

Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
reference.com
garam 

TRIBUNSOLO.COM – Akhir-akhir ini banyak sekali orang yang berfokus pada pengurangan garam dalam makanannya karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.

Terlebih banyak sekali diet yang menyarankan untuk menghindari garam.

Meski memiliki banyak efek buruknya tetapi tidak semuanya benar.

Karena garam adalah elektrolit penting yang bisa membantu tubuh bekerja secara normal.

Baca juga: Berikut Camilan yang Bisa Bikin Berat Badan Naik, Ada Keripik Kentang hingga Batang Granola

Baca juga: Muncul Jerawat di Rahang Mengganggu? Berikut 5 Tips Mengatasinya dengan Cepat

Jika Anda telah memutuskan untuk menguranginya pastikan jangan menghilangkan sepenuhnya dan coba pahami bagaimana tubuh Anda bereaksi.

garam
garam (reference.com)

Melansir dari Brightside, berikut beberapa hal yang akan terjadi jika Anda berhenti mengonsumsi garam.

Penyakit jantung

Ketika Anda melakukan diet rendah natrium maka akan mendapatkan berbagai manfaat terutama bagi penderita penyakit jantung.

Namun, hal ini tidak akan terjadi pada semua orang.

Apalagi jika kondisi Anda dalam keadaan tidak sempurna.

Karena ada sebuah penelitian yang menunjukkan ketika tubuh kelebihan dan kekurangan garam dapat memperburuk kondisi jantung.

Meningkatkan resistensi insulin

Ketika tubuh kekurangan atau tidak mendapatkan natrium dengan cukup maka akan mempengaruhi resistensi insulin.

Artinya, tubuh tidak akan merespon insulin dengan baik dan menyebabkan gula darah tinggi.

Gejala dehidrasi

Keika kadar natrium dalam tubuh turun drastis dalam darah.

Mungkin Anda akan mengakami gejala yang mirip dengan dehidrasi.

Sehingga akan muncul gejala seperti mulut kering, haus, dan pusing.

Selain itu, Anda juga akan lebih jarang buang air kecil.

Mual

Tidak makan garam bisa berdampak besar pada kadar kolesterol.

Meskipun tidak memiliki gejala awal, kondisi ini bisa menyerang bagian lain tubuh termasuk jantung.

Salah satu gejala yang akan terjadi yakni mual.

Baca juga: Benarkah Toner Bisa Bantu Menghilangkan Bekas Jerawat? Simak Penjelasannya

Baca juga: Siap Kena Bully, Megawati : Apa Sumbangsih Kalian Terhadap Bangsa dan Negara Ini, Masa Hanya Demo?

Berat badan bertambah

Ketika Anda mulai menghilangkan garam dalam asupan makanan maka akan terjadi penambahan berat badan.

Pasti banyak dari Anda yang bertanya mengapa bisa?

Garam beryodium penting untuk hormon dan jika Anda benar-benar berhenti mengurangi asupan garam, ini akan membuat sumber yodium terbatas.

Akibatnya, berat badan Anda mungkin akan bertambah.

Wajah akan sembab, kulit kering serta otot lemas dan merasa mudah lelah.

Selain itu, berat badan juga bisa bertambah karena berbagai faktor seperti:

1. Olahraga bisa menambah berat badan

Ya, olahraga bisa menyebabkan kenaikan berat badan untuk sementara.

Ini bisa menjadi tanda bahwa Anda bekerja sangat baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Perlu diketahui, olahraga bisa merusak jaringan otot dan proses perbaikan sehingga membuat otot lebih kuat.

Sementara itu, peradangan bisa terjadi dan bersamaan dengan penumpukan cairan.

2. Diet yo-yo

Jika berat badan Anda bertambah setelah Anda menurunkannya, ini disebut sebagai diet Yo-yo.

Jika ini terus berlanjut bisa membuat berat badan terus bertambah.

Dalam beberapa kasus, diet ketat bisa menyebabkan penambahan berat badan di masa mendatang karena respon fisiologis tubuh terhadap perubahan rasa kenyang dan lapar.

Intinya, jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan melakukan diet ketat kemungkinan besar lemak Anda akan kembali 5 tahun lagi.

Sebaiknya ubah gaya hidup Anda daripada melakukan diet ketat.

3. Kurang asupan serat dan protein

Jika Anda melupakan serat dan protein saat diet maka tak heran jika lemak Anda kembali lagi.

Karena serat membantu Anda mengendalikan nafsu makan dan memberikan Anda sensasi lebih kenyang.

Sementara kekurangan protein juga bisa membuat berat badan bertambah karena protein juga bisa membuat Anda kenyang lebih lama.

Bahkan tanpa makan dalam jumlah yang banyak.

Selain itu, protein juga bisa menjaga massa otot dan meningkatkan metabolisme yang penting untuk menjaga berat badan tetap sehat.

4. Kehidupan sosial

Jika Anda terlalu cinta dengan kehidupan sosial Anda maka penting untuk menjaga keseimbangan.

Karena saat Anda berkumpul dengan teman-teman akan membuat Anda tergoda untuk minum dan makan lebih banyak.

Artinya dengan menghadiri berbagai acara sosial bisa membuat Anda bertambah berat badan.

5. Belanja tanpa list

Jika Anda pergi untuk berbelanja sebaiknya gunakan daftar atau list apa saja yang diperlukan.

Daftar belanja tak hanya membantu Anda menhemat uang tetapi juga mencegah Anda membeli sesuatu (impulsif) yang sering kali tidak sehat.

6. Minuman berkalori tinggi

Minum-minuman ringan seperti jus dan jenis minuman kaleng bisa menjadi penyebab mengapa berat badan Anda naik.

Hal ini karena otak tak menghitung kalori dari minuman dan hanya menghitung dari makanan.

7. Kurang tidur

Kurang tidur bisa dikaitan dengan penambahan berat badan.

Hal ini karena ada perubahan hormone yang muncul karena tidak memiliki motivasi untuk olahraga.

Tidak cukup tidur bisa berisiko dan membuat tubuh mengalami peningkatan lemak perut.

Penelitian menunjukkan jika tidur 7 jam lebih bisa memiliki peluang untuk menurunkan berat badan.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved