Video Bawa Jenazah Naik Motor
Ini Sosok Sutejo, Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibu dengan Bronjong di Motornya dari Banyudono ke Simo
Sosok Sutejo (50) mendadak viral gegara membawa jenazah ibunya Ginem Suharti (80) dengan bronjong pada motornya.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Sosok Sutejo (50) mendadak viral gegara membawa jenazah ibunya Ginem Suharti (80) dengan bronjong pada motornya.
Lantas, siapakah Sutejo?
Setejo merupakan warga di Dukuh Bantulan RT 3 RW 4 Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono.
Sementara ibunya saat saat dirawat dirinya di rumahnya.
Adapun rumah asli ibunya ada di Dukuh Selorejo RT 12 RW 4 Desa Kedunglengkong, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.
Baca juga: Pakai Motor, Sutejo Bawa Jenazah Ibu Dibaringkan di Bronjong, Hanya Dibalut Jarik dan Ikat Karet Ban
Baca juga: Bukan Barang, yang Ada di Bronjong Motor Ternyata Jenazah,Dibawa Sejauh 10 Km dari Banyudono ke Simo
Tapi entah kenapa, Sutejo nekat membawa jenazah dari Banyudono ke Simo, Kamis (29/10/2020).
Cara Sutejo membawa jenazah ibundanya di bronjong motor GL 100-nya, dibalut kain jarik dan dan diikat karet ban bekas itu, seperti membawa barang pada umumnya.
Meninggalnya Ginem Suharti, seorang ibu 80 tahun yang ditaruh di bronjong motor ternyata tidak diketahui warga.
Sutejo membawa jenazah ibunya sejauh 10 kilometer menyusuri jalanan kampung dan jalan antar kecamatan sehingga ada orang yang tidak sengaja merekam kemudian viral.
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, pada Kamis (30/10/2020), Ginem meninggal dunia di rumah anaknya yang bernama Sutejo di Banyudono.
Baca juga: Bukan Barang, yang Ada di Bronjong Motor Ternyata Jenazah,Dibawa Sejauh 10 Km dari Banyudono ke Simo
Baca juga: Viral Isu Pria Bawa Jenazah Ibu Naik Motor karena Pemakaman Ditolak Warga, Ini Fakta Versi Polisi
Sutejo kemudian membawa jenazah ibunya layaknya barang dan diletakkan di bronjong motor GL 100-nya.
Bahkan jenazah ibunya dibalut kain jarik dan dan diikat karet ban bekas seperti membawa barang pada umumnya.
Belum diketahui apa maksud Sutejo membawa jenazah ibunya yang hanya dibalut kain jarik naik motor itu.
Belakangan, terungkap bila Sutejo, pria 50 tahun yang tinggal di Bantulan RT 3 RW 4 Desa Jembungan itu dikenal sebagai pria yang pendiam dan tertutup dari warga.
Fakta Sebenarnya
Kapolsek Banyudono, AKP Marjoko membenarkan kejadian pemotor membawa jenazah di atas bronjong yang diletakkan di jok belakang.
Kejadian itu bermula dari Sutejo merawat ibu kandungnya, Ginem di rumahnya bersama istri dan kedua anaknya.
Ginem kemudian meninggal dunia Kamis (29/10/2020) pukul 08.00 WIB.
"Sutejo membawa jenazah menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong," kata Marjoko kepada TribunSolo.com.
Marjoko mengatakan, pihaknya telah mencari tahu bagaimana fakta sebenarnya asal muasal Sutejo membawa jenazah ibunya.
Dari keterangan Perangkat Desa Jembungan, Suwardi, semula Sutejo bersama istri dan 2 anaknya merawat ibu kandungnya, Ginem, yang sakit di rumah.
Baca juga: Kronologi Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor, Tempuh Jarak 10 Kilometer
Baca juga: Video Viral Anak Bawa Jenazah Ibunya Naik Motor di Boyolali, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Ginem diketahui meninggal dunia Kamis (29/10/2020) pukul 08.00 WIB.
Dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.
Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah.
Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.
Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.
Tujuannya, untuk dimakamkan pekarangan rumah keluarga yang berada di Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat kelahiran ibu Ginem.
Padahal, jarak rumah Sutejo dengan desa ibunya itu cukup jauh, sekitar 10 kilometer.
Ia membawa jenazah itu di jalan raya di siang bolong.
Jenazah Ginem, ibunda Sutejo, akhirnya dimakamkan di pemakaman umum yang terletak di sana Kecamatan Simo.
Bukan Ditolak
Kapolsek Banyudono AKP Marjoko meluruskan pernyataan Sutejo bila tetangga Sutejo di Desa Jembungan menolak rencananya memakamkan ibunya di sana.
Warga bahkan tak mengetahui bila ibu Sutejo meninggal.
Belakangan, warga menyebut bila Sutejo merupakan orang yang sangat tertutup pada warga.
Marjoko juga mengakui Sutejo sangat sulit diajak berkomunikasi.
"Tadi Perangkat Desa Jembungan meluruskan, tidak betul isu di media sosial kalau ada penolakan dari warga," aku dia.
"Mereka bahkan tidak tahu kalau ibu Sutejo meninggal, karena Sutejo itu orangnya tertutup dengan tetangga," kata Marjoko.
Warga Gempar
Sebelumnya warga Kabupaten Boyolali digemparkan dengan video pengendara membawa jenazah dibungkus kain jarik dan diletakkan pada bronjong di motornya.
Video berdurasi 47 detik yang direkam oleh seorang di dalam mobil itu saat jalan di depan pengendara motor bronjong itu akhirnya viral, Kamis (29/10/2020).
Dalam rekaman itu terdengar jelas perempuan yang merekam sambil mempertanyakan, apakah yang dibawa pengendara motor tersebut jenazah, karena terlihat bagian tangan.
"Iki gowo opo coba, kok medeni banget loh (Ini membawa apa coba, kok menakutkan banget)," tutur perempuan tersebut dalam video.
Baca juga: Video Viral Anak Bawa Jenazah Ibunya Naik Motor di Boyolali, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Kronologi Pria Boyolali Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor, Tempuh Jarak 10 Kilometer
"Daerah Simo (Kecamatan), iki gowo opo sih (ini bawa apa sih)," sambungnya masih panasaran.
"Iki wong opo udu sih, astaga (Ini orang apa bukan sih). Iki uwong deh mas kayae, wong mati deh (Ini orang deh mas sepertinya, orang meninggal deh)," kata dia lagi semakin penasaran.
Pria di sampingnya pun ikut mempertanyakan, "Mosok?," timpalnya.
"Tapi kok dinganu jarik, kui kan kaya anak tangane to kui (Tapi kok dibungkus kain jarik, itu kan seperti ada tangannya to itu)," jelas dia di depan pengendara motor itu. (*)