Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

6 Tips Mengemudi Jarak Jauh Agar Aman di Perjalanan, Jangan Biasakan Minum Suplemen

Bagi Anda yang memanfaatkanya untuk melakukan perjalanan jauh tentu perlu menjaga kondisi tubuh agar tidak sakit.

Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
Thinkstock
Ilustrasi mengemudi kendaraan 

TRIBUNSOLO.COM - Beberapa dari Anda mungkin kini tengah memanfaatkan libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Bagi Anda yang memanfaatkanya untuk melakukan perjalanan jauh tentu perlu menjaga kondisi tubuh agar tidak sakit.

Baca juga: Libur Panjang Pendakian Gunung Lawu Tak Viral Lagi, Jalur Tak Membludak dan Tak Diserbu Pendaki

Tak jarang perjalanan memakan waktu tempuh cukup lama, sehingga membuat pengemudi kelelahan.

Untuk itu berikut beberapa tips saat melakukan perjalanan jauh.

Dikutip Kompas.com, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI) Sony Susmana mengatakan, ada beberapa tips agar berkendara jarak jauh tetap menyenangkan.

1. Persiapkan kendaraan yang sesuai 

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah sebelum melakukan perjalanan jauh, yaitu mempersiapkan kendaraan.

Sony mengatakan, kendaraan yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan jumlah penumpang selama dalam perjalanan.

“Tentukan jenis kendaraan yang akan digunakan, sesuaikan dengan jumlah penumpangnya. Lalu pilih waktu dan arah serta alternatif jalan jika ada kendala,” kata Sony kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

2. Persiapkan kondisi fisik

Mempersiapkan kondisi fisik menjadi hal yang cukup penting. Kondisi pengemudi juga harus bugar dan siap untuk melakukan perjalanan jauh.

“Persiapkan kondisi fisik, pastikan bugar dengan tidur 8 jam sebelum melakukan perjalanan. Sehingga perjalanan menjadi menyenangkan,” ucapnya.

Selain itu, Sony menambahkan, selama melakukan perjalanan pengemudi juga harus beristirahat secara berkala. 

Hal ini untuk melepaskan penat selama melakukan perjalanan hingga peregangan otot-otot. Tujuan dari istirahat secara berkala adalah untuk mengembalikan kebugaran dan juga mood dari seorang pengemudi.

“Jadi setelah melakukan perjalanan maksimal 3 jam, wajib beristirahat selama 30 menit. Dan menyisihkan waktu tiga menit untuk stretching dan itu harus didukung oleh penumpangnya,” ujarnya.

Baca juga: Libur Panjang Hari Ketiga : Kartasura Tak Macet Tapi Ramai Lancar, Padahal Dekat Exit Tol Ngasem

3. Hindari rasa kantuk 

Menempuh perjalanan dengan jarak cukup jauh dan dalam waktu yang lama kadang membuat pengemudi merasa lelah dan mengantuk.

Padahal, rasa kantuk ini bisa menjadi musuh utama seorang pengemudi dan harus dihindari. Maka dari itu, Sony pun menyarankan agar saat seorang pengemudi yang sudah merasakan kantuk untuk berhenti sejenak.

Pasalnya, mengemudi dalam kondisi mengantuk sangat berbahaya, bisa menyebabkan kecelakaan yang membahayakan diri sendiri atau pun pengguna jalan lain.

“Kalau mengantuk, pengemudi bisa tidur sejenak. Tetapi, sebelum tidur sebaiknya meminum kopi, karena efek dari kopi kan biasanya satu jam setelah meminum,” katanya.

Jadi, lanjut Sony, setelah terbangun seorang pengemudi tidak hanya hilang ngantuknya. Tetapi juga mendapatkan efek dari meminum kopi tadi.

4. Peran navigator 

Keberadaan seorang navigator atau orang yang duduk di samping kursi pengemudi cukup penting.

Seorang navigator ini bisa memberikan arahan kepada seorang pengemudi termasuk juga menjadi lawan berbicara selama perjalanan.

Navigator juga bisa memberikan arahan kepada pengemudi ketika ada potensi bahaya selama melakukan perjalanan.

Sehingga, navigator bisa mengingatkan pengemudi agar lebih berhati-hati saat mengemudi.

“Jadi saat menjadi Co driver tidak hanya duduk atau tidur saja. Tetapi, juga mengingatkan pengemudi saat di depan ada mobil, atau mengingatkan agar berhati-hari,” ujarnya.

5. Jangan Biasakan Minum Suplemen Ketika Berkendara Jarak Jauh

Sony tidak menyarankan pengemudi meminum suplemen untuk menjaga kondisi tubuh selama menempuh perjalanan.

Walaupun setelah minum minuman berenergi kondisi tubuh akan terasa lebih terjaga, tetapi hal itu termasuk memaksakan kondisi tubuh.

“Efeknya hanya sesaat, boostnya ok atau bagus tapi dropnya cepat, sehingga pengemudi nantinya cenderung maksa, padahal sudah lelah ini yang bahaya,” tuturnya.

Baca juga: Ibunda Nikita Willy Liburan Bareng Keluarga Indra Priawan, Intip Kompaknya Mereka Berlibur ke Lombok

6. Durasi Aman Mengemudi Jarak Jauh

Training Director Jakarta Defesive Driving Consulting Jusri Pulubuhu, mengatakan jika waktu maksimal untuk berkendara yang disarankan adalah 3 jam.

“Mau itu jalanan lancar atau macet, sebaiknya setiap 3 jam kita melakukan istirahat. Karena lebih dari 3 jam, pengemudi akan merasa lelah dan jenuh, yang bisa membuat hilangnya konsentrasi,” ujarnya kepada Kompas.com (29/12/2019).

Bagi Anda yang melakukan perjalanan lewat tol, lakukan istirahat di rest area. Menurut Jusri hindari berhenti sembarangan di bahu jalan, karena berbahaya bagi diri kita sendiri maupun bagi pengguna jalan lain.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved