Termakan Desas-desus Tak Berdasar, Pendukung Trump Gelar Aksi Protes di Gedung Perhitungan Suara
Kemenangan untuk Biden di Arizona akan memberi Partai Demokrat 11 electoral voice (suara elektoral), jumlah suara yang cukup besar untuk dapat.
TRIBUNSOLO.COM - Update pilpres AS, massa pendukung calon presiden (capres) petahana Donald Trump, menggelar aksi protes.
Aksi ini dilakukan di luar gedung penghitungan suara di Phoenix, Arizona, AS, pada Rabu (4/11/2020) malam waktu setempat.
Diketahui, mereka sengaja berkumpul setelah mendengar desas-desus yang tidak berdasar bahwa surat suara untuk Trump sengaja tidak dihitung.
Dilansir dari Reuters, beberapa orang di antara massa tersebut tampak ada yang menenteng senapan dan pistol.
Sebagian di antara mereka meneriakkan "Hentikan pencurian!", dan "Hitung suara saya".
Sebagian besar pengunjuk rasa tidak bermasker dan berdiri di depan Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix, Arizona.
Di sisi lain, sejumlah media di AS melaporkan Arizona telah dimenangkan oleh capres Joe Biden.
Kemenangan untuk Biden di Arizona akan memberi Partai Demokrat 11 electoral voice (suara elektoral), jumlah suara yang cukup besar untuk dapat mengambil alih Gedung Putih.
Pada pilpres AS 2016, Arizona merupakan negara bagian yang dimenangkan Trump saat melawan Hillary Clinton.
Baca juga: Gunung Merapi Berstatus Siaga, BPBD Boyolali Waspadai Tiga Desa Ini
Baca juga: Begini Persiapan Lokasi Debat Pilkada 2020 Solo di Hotel The Sunan, Protkes Jadi Prioritas
Baca juga: Begini Potret Lapangan Pendukung Piala Dunia U-20 di Solo: Sejumlah Stadion Mulai Direnovasi
Pada malam pemilihan, Fox News dan Associated Press menyebut Arizona dimenangkan oleh Biden, meskipun baru sekitar 70 persen surat suara yang telah dihitung.
Laporan itu lantas membuat marah Trump dan para pembantunya.
Beberapa dari sekitar 200 pengunjuk rasa, yang berhadapan oleh barisan sheriff daerah bersenjata.
Beberapa di antara massa tersebut mengatakan mereka keluar setelah membaca twit dari Mike Cernovich, seorang aktivis sayap kanan.
Chris Michael (40) dari Gilbert, Arizona, mengatakan dia datang untuk memastikan bahwa semua surat suara dihitung.
Dia menginginkan jaminan bahwa penghitungan dilakukan "secara etis dan legal."
Sebuah rumor menyebar di Facebook pada Selasa (3/11/2020) malam bahwa beberapa suara Maricopa tidak dihitung karena pemilih menggunakan pena Sharpie untuk menandai surat suara mereka.
Pejabat pemilihan lokal berkeras bahwa rumor tersebut tidak benar.
Dengan penghitungan yang masih berlangsung di beberapa negara, Trump menuduh Partai Demokrat mencoba mencuri pemilu dan mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian.
Adegan serupa terjadi pada Rabu sore di pusat kota Detroit, di mana pejabat pemilihan kota mencegah sekitar 30 orang yang merupakan simpatisan Partai Republik.
Mereka memasuki ruang penghitungan suara di tengah klaim yang tidak berdasar bahwa penghitungan suara itu telah dicurangi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Pilpres AS: Termakan Desas-desus, Pendukung Trump "Serbu" Gedung Penghitungan Suara"