Berita Sragen Terbaru

470 Polisi Amankan Aksi Prancis, Jalan di Sragen Tak Tutup, Peserta Sudah Kirim Surat Pemberitahuan

Kompol Yohanes mengatakan pengamanan yang dilakukan tidak menutup jalan sementara peserta sudah kirim surat pemberitahuan.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Rahmat Jiwandono
Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Yohanes Trinanto. 

Laporan wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Polisi menerjunkan 470 anggotanya saat mengamankan jalannya Aksi Bela Islam di Alun-alun Sragen, Jumat (6/11) sekitar pukul 13.00 WIB.

"Dari 470 aparat kepolisian, 135 di antaranya dari unsur Brimob," ujar Kompol Yohanes Trinanto, Kabag Ops Polres Sragen kepada TribunSolo.com.

Kompol Yohanes mengatakan pengamanan yang dilakukan tidak menutup jalan.

"Pengamanan normal seperti biasa, arus kendaraan lancar semua," jelasnya.

Baca juga: Turun ke Jalan Sukowati Sragen, Ratusan Orang Kecam Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron

Baca juga: Aksi Boikot Prancis, Hotman Paris Bantah Ubah Namanya Jadi Hotman Medan, Ungkap Asal-usul Nama Paris

Massa yang menggelar aksi bela Islam sebelumnya telah mengirim surat pemberitahuan ke Polres Sragen terkait aksi tersebut.

"Mereka hanya mengirim surat pemberitahuan bukan meminta izin untuk mengadakan aksi itu," katanya.

Ada Ratusan Orang

Sebelumnya, ratusan orang yang tergabung dalam Forum Umat Islam Sragen berkumpul di 0 kilometer Jalan Sukowati Kabupaten Sragen sekitar pukul 13.24 WIB pada Jumat (6/11/2020).

Mereka menggelar Aksi Bela Islam terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai melecehkan Islam.

Aksi ini rencananya bakal berlangsung sampai pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Kronologi Pria di Padang Siram Istri dengan Minyak Panas hingga Alami Luka Bakar, Diduga Cemburu

Baca juga: SBY Ajak Anak, Menantu Juga Cucu Ziarah ke Makam Ani Yudhoyono, AHY Hanya Ditemani Sang Putri

Korlap Aksi Bela Islam, Mala Kunaifi menyatakan, aksi ini merupakan bentuk pembelaan umat Islam dan Nabi Muhammad SAW.

"Seluruh ormas Islam di Sragen membela agama kami yang sudah dihina dan dilecehkan Presiden Prancis," ujar Mala, Jumat (6/11/2020).

Mala menuntut minimal pemerintah Indonesia juga menyatakan dan melawan apa yang sudah dilakukan oleh Prancis.

Menurutnya, umat Islam di Sragen akan memboikot produk-produk dari Perancis.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved