Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Isi Pidato Kemenangan Joe Biden Usai Jadi Presiden Terpilih AS, Singgung Pendukung Donald Trump

Tampil mengenakan masker, Biden menyampaikan pidato kemenangan bersama wakilnya Kamala Harris.

Editor: Hanang Yuwono
JIM WATSON / AFP
Kandidat Presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dan Senator AS dan kandidat Wakil Presiden, Kamala Harris di Wilmington, Delaware, pada 5 November 2020. 

Trump Tolak Kemenangan Biden

Sementara itu, rival Biden, Trump menyatakan menolak kemenangan Biden. 

Trump pada Sabtu (7/11/2020) berjanji akan melanjutkan gugatan hukumnya atas hasil pemilu.

Dilansir NBC News, presiden petahana ini mendorong klaim tidak berdasar soal penipuan pemilih, sebagai tanggapan kekalahannya atas Joe Biden.

Sementara itu, area depan Gedung Putih dipenuhi massa yang merayakan kemenangan Joe Biden.

Namun, kondisi serupa tidak terjadi di dalamnya.

Gedung Putih terlihat sunyi.

Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya.
Ekspresi lesu Presiden AS Donald Trump saat mengepalkan tinjunya setelah berbicara pada malam pemilihan di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. Orang dalam Gedung Putih mengungkapkan, di balik ngototnya Trump menolak hasil Pilpres AS, Trump dilanda ketakutan akan dipenjara bila ia tidak jadi presiden karena begitu banyaknya tuntutan hukum terhadapnya. (MANDEL NGAN / AFP)

Beberapa pembantu Trump sedang menjalani karantina setelah kepala stafnya dinyatakan positif Covid-19.

Berjam-jam sudah berlalu setelah Biden diproyeksikan menjadi pemenang tanpa kehadiran publik Trump.

Presiden merilis pernyataan dalam beberapa menit setelah pengumuman yang mengklaim bahwa "pemilihan masih jauh dari selesai."

"Mulai Senin, tim kampanye kami akan mulai menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah sudah duduk," kata Trump.

"Rakyat Amerika berhak atas pemilihan yang jujur, itu berarti menghitung semua surat suara legal, dan tidak menghitung surat suara ilegal," lanjutnya.

Trump menggunakan Twitter beberapa jam setelah pengumuman untuk terus membuat klaim tidak berdasar bahwa terjadi penipuan pemilih.

Dia juga membanggakan 71 juta suara yang dia kantongi.

Suara itu adalah yang terbanyak yang pernah dimiliki presiden petahana mana pun, tetapi tidak cukup untuk mengamankan periode keduanya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved