Berita Gunung Merapi
Suara Gemuruh Longsoran di Gunung Merapi Terdengar Warga Desa Tlogolele, Warga Sempat Panik
Terbaru, longsoran di dari puncak Gunung Merapi terjadi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Klaten, Minggu (8/11/2020), pukul 08.40 WIB.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Aktivitas vulkasnik di Gunung Merapi tengah mengalami peningkatan dalam waktu beberapa hari ini.
Terbaru, longsoran di dari puncak Gunung Merapi terjadi di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Klaten, Minggu (8/11/2020), pukul 08.40 WIB.
Longsoran tersebut sempat terlihat, bahkan suaranya terdengar jelas di Wilayah KRB III Merapi, seperti di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali,
Suara gemuruh dari longsoran tersebut sempat membuat warga sekitar panik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, Gunung Merapi terjadi longsoran atau runtuhan ke arah barat, disekitar arah sungai Senowo 1.
Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga III, Jalur Pendakian Ditutup, Wisata di Kaliurang Yogyakarta Masih Buka
Baca juga: Juru Kunci Gunung Merapi Minta Masyarakat Lebih Waspada, Ada Apa?
Baca juga: Status Siaga III, Suprihanti Warga di Lereng Gunung Merapi Masih Melakukan Aktivitas Seperti Biasa
Baca juga: Takut Gunung Merapi Erupsi, Warga Kemalang Mulai Mengemasi Benda Berharga, Termasuk Sertifikat Tanah
ketua BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinung mengatakan, kejadian seperti longsoran sudah biasa terjadi di Gunung Merapi.
Ia mengatakan bahwa dengan longsoran tersebut tidak membahayakan warga.
Sehingga warga tidak perlu panik akan fenomena alam tersebut.
"Itu hanya longsoran di Gunung Merapi." katanya.
"Sebenaranya (longsor) merupakan peristiwa alam yang biasa terjadi, dan tidak membahayakan warga," sambungnya.

Bambang mengatakan longsoran tanah di Gunung Merapi terjadi sering terjadi pada terjadi hujan atau terjadi gerakan pada tanah.
Ia menuturkan, longsoran ini tidak menjadi masalah besar dan kebetulan terlihat oleh warga desa.
"Longsoran itu terjadi biasannya saat terjadi hujan atau adannya gerakan tanah disekitar Gunung Merapi." ucapnya.
"Sebenarnya itu hal yang biasa terjadi di wilayah Merapi." imbuhnya.
"Namun saat itu warga sempat melihat kejadian itu," tandasnya. (*)