Solo KLB Corona
Buntut 26 Perawat RSUD Ngipang Terpapar Corona, Pemkot Solo Buka Opsi Lockdown Wilayah
"Mudah mudahan tracingnya tidak terlalu banyak sehingga tidak harus dilakukan penutupan," katanya Senin (9/11/2020).
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pemkot Solo tengah menimbang kemungkinan isolasi wilayah atau lockdown di RSUD Ngipang.
Itu terjadi menyusul banyaknya perawat yang dinyatakan terpapar covid-19.
Ketua Pelaksana Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menuturkan, pemberlakuan lockdown akan terjadi jika tracing dari 26 perawat tersebut mempunyai paparan yang panjang.
Baca juga: Soal Kemungkinan Pengacara Gugat Warganet Terkait Video Syur Mirip Gisel, Ini Pendapat Roy Suryo
Baca juga: Ariska Putri Sudah Langsing Usai Melahirkan, Miss Grand International 2016 Ini Bagi Tips-nya
"Mudah mudahan tracingnya tidak terlalu banyak sehingga tidak harus dilakukan penutupan," katanya Senin (9/11/2020).
"Kalau disana tracingnya banyak ya akan dilakukan tindakan selanjutnya, apakah sekalian diisolasi satu kawasan atau bagaimana," terangnya.
Untuk sementara ini, sambung Ahyani, RSUD Ngipang hanya membatasi pelayanan saja.
Salah satunya, IGD yang hanya melayani kecelakaan.
"Kalau untuk yang dasar kedaruratan masih bisa dilayani," aku dia.
"Yang rawat jalan ditunda dulu, dialihkan ke rumah sakit lain atau puskesmas," tegasnya.
Saat disinggung sampai kapan RSUD Ngipang beroperasi normal, Ahyani mengaku masih menunggu kesembuhan para perawat.
Mengingat, para perawat yang terpapar covid-19 itu umunya dalam kondisi tanpa gejala.
"Kita lihat sumber daya disana, kalau yang dirawat selesai ya kembali normal," aku dia.
"Rata rata OTG, jadi penyembuhan saja tidak lama," imbuhnya.
"Semua ditarik ke RS Bung Karno supaya lebih disiplin lebih cepat penyembuhan," tandasnya. (*)