Berita Sragen Terbaru
PSN Jadi Andalan Berantas Demam Berdarah di Tengah Pandemi Corona
Menurutnya, tahun ini Dinkes belum bisa membuat program lain untuk memberantas nyamuk aedes aegypti.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ryantono Puji Santoso
lihat foto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen masih mengandalkan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk menekan angka kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinkes Sragen, Hargiyanto mengatakan, PSN sebagai antisipasi menekan kasus DBD.
"Antisipasinya melalui PSN," paparnya kepada TribunSolo.com, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Jajaran Polres Sragen Disuntik Vitamin C : Tetap Makan Makanan Bergizi
Baca juga: Sosok Intan R Sintia, Penjaga Warung Kopi Asal Cianjur yang Viral karena Mirip Anya Geraldine
Menurutnya, tahun ini Dinkes belum bisa membuat program lain untuk memberantas nyamuk aedes aegypti.
"Karena sekarang lagi pandemi Covid-19," jelas Hargiyanto.
Untuk kabupaten lain biasanya siklus demam berdarah terjadi setiap 4 atau 5 tahun sekali.
Kata dia siklus seperti itu hanya bahasa publik saja.
"Secara Epidemiologi tidak seperti itu," katanya.
Ketika ditanya soal metode penggunaan nyamuk wolbachia untuk memberantas nyamuk aedes aegepty, lanjutnya, nyamuk wolbachia masih dalam tahap uji coba.
"Nyamuk wolbachia kan masih uji coba," katanya.
Untuk diketahui, nyamuk wolbachia adalah program pengembangan teknologi dari World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta dalam rangka upaya menurunkan kejadian demam berdarah.
Penelitian yang dilakukan sejak 2017 ini terbukti efektif menurunkan angka kejadian demam berdarah di 35 dari 45 Kelurahan yang ada di Kota Yogyakarta, Provinsi DIY. (*)
