Geger Gantung Diri di Ngemplak
Tetangga Sebut Perempuan yang Gantung Diri di Ngemplak Boyolali Pendiam : Kaget, Dikira Imannya Kuat
Sosok perempuan yang nekat gantung diri di Kabupaten Boyolali dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Aksi nekat dilakukan seorang ibu rumah tangga di Nunukan, Kalimantan Utara.
Ia ditemukan tewas gantung diri di sebuah rumah kontrakan 2 lantai di jalan Pendidikan Rt.02 Nunukan Utara, Selasa (10/11/2020).
Seutas tali rafia membelit lehernya yang membiru dengan bekas jeratan, sementara anak perempuan berusia sekitar 11 bulan menangis keras tak jauh dari tempat si ibu gantung diri.
Baca juga: Susul Sang Anak, Kerbau Bule Keraton Solo Nyai Manis Meninggal Dunia, Punya Riwayat Sakit Pencernaan
Baca juga: Tak Hanya Protokol Kesehatan, Calon Kepala Daerah Diimbau Kampanye Penggunaan Hak Pilih Pilkada 2020
‘’Kejadiannya kemarin maghrib itu, kami juga tidak tahu, cuman mendengar saja bayi perempuan Kak N yang 11 bulan itu menangis terus, mereka di kamar dan posisi pintu terkunci," ujar Dewi tetangga korban menceritakan, Rabu (11/11/2020).
Dewi menuturkan, ia sudah bertetangga dengan korban N dan sama sama menjadi penghuni rumah sewa selama 3 tahun.
Ada 4 petak yang disewakan di rumah tersebut, 2 kamar di lantai atas berstruktur kayu, dan 2 kamar di lantai dasar merupakan tembok atau permanen.
Ia juga mengatakan jarang bertemu dan mengobrol dengan N.
Selain pendiam, N juga jarang turun ke bawah untuk berkumpul dengan sesama penyewa rumah.
‘’Ada dua dia punya anak, pertama usianya 3 tahun laki laki, anak pertamanya lebih sering ikut atoknya (kakeknya) dan kedua masih susu badan umurnya 11 bulan."
"Cuma memang kami jarang ngobrol, ya begitulah sibuk masing masing.’’katanya.
Dewi juga tidak menyangka N bunuh diri.
Padahal, sejak 3 tahun bertetangga, ia jarang melihatnya cekcok dengan suaminya.
Jika terjadi keributan, Dewi dan penghuni kamar bawah akan mendengar suara gaduh karena lantai bagian atas terbuat dari kayu.
Sementara saat kejadian, Dewi hanya mendengar anak anak menangis keras tidak ada keributan yang terjadi.
"Memang waktu itu istrinya pulang balik kelihatan ndak enak hati, sempat dengar suara waktu Maghrib macam kesurupan, kami juga ndak berani naik, tahu tahu sudah ribut katanya gantung diri,"Dewi bercerita.