Update Gunung Merapi
Menilik Dapur Umum di Merapi Boyolali : Ada Para Srikandi yang Rela Masak Tak Dibayar Demi Pengungsi
Bila sudah tahu, mereka lantas menuju ruang penyimpanan logistik untuk mencari bahan itu.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kemungkinan, ini bisa bertahan seminggu ke depan. Untuk logistik saat diperkirakan masih mampu," ucap Neigen.
Selain itu, Neigen mengungkapkan pihaknya saat ini terkendala pengadaan tong sampah tambahan di TPPS Desa Tlogolele.
"Kami membutuhkan tong sampah besar dan (persediaan) handuk," ungkapnya.
Dipantau Penuh
Status Gunung Merapi kini meningkat dari Waspada menjadi Siaga, per 5 November 2020.
Peningkatan status tersebut membuat perjuangan para petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta meningkat.
Hal itu diungkapkan penulis buku, Krisna Sumarga.
"Minggu lalu saya ke Pos Kaliurang, para petugas sangat keropatan," ujar Krisna dalam Obrolan Virtual Erupsi Merapi : Mitigasi & Pandemi, Kamis (12/11/2020).
Misalnya saat terjadi gempa, Krisna mengungkapkan para petugas BPPTKG harus menganalisa data yang masuk secara berentetan.
"Data gempa pertama baru mau dianalisis dan diverifikasi, data gempa kedua, data ketiga, data keempat muncul berdekatan," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi Gunung Merapi Erupsi, Warga Diminta Kemasi Surat-Surat Berharga Dalam Tas
Baca juga: Satu Desa di Lereng Gunung Merapi Belum Dievakuasi, BPBD Klaten : Kami Menghormati Kearifan Lokal
Baca juga: Panik Dengar Suara Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi di Boyolali Minta Dievakuasi
Baca juga: Datangi Lereng Merapi, Kapolda Jateng : Warga Punya Ternak Jangan Khawatir, Ada Lokasi Khusus Hewan
Itu yang dilakukan para petugas BPPTKG seharian. Penambahan personel tiap shift-nya dilakukan.
"Kesibukan itu berlaku 24 jam betul, itu full. Tidak hanya satu orang pengamat tapi lebih dari itu," kata Krisna.
Sementara itu, Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaira tidak menampik itu.
Para petugas secara bergantian mengamati data Gunung Merapi selama 24 jam tiap harinya untuk mengetahui perkembangan Gunung Merapi.
"Kita tidak sembarangan, kita tetap selalu waspada," kata Hanik.