Berita Gunung Merapi
Antisipasi Gunung Merapi Erupsi, Warga Diminta Kemasi Surat-Surat Berharga Dalam Tas
Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah mengemasi surat-surat berharga. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Klatem, Sip Anwar
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah mengemasi surat-surat berharga.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Klatem, Sip Anwar mengatakan itu sudah dikemasi dalam satu tas.
"Dari surat nikah, KTP, ijazah, akte kelahiran, dan BPKB sudah dikemasi," kata Anwar dalam Obrolan Virtual Erupsi Merapi : Mitigasi dan Pandemi, Kamis (12/11/2020).
Selain barang-barang berharga, sejumlah perlengkapan pendukung di lokasi evakuasi juga telah dikemasi.
Pakaian ganti menjadi satu yang telah dikemasi.
"Selimut dan kebutuhan yang lain sudah dikemasi dalam tas, sudah disiapkan mana kala terjadi tinggal bawa," tutur Anwar.
Baca juga: Satu Desa di Lereng Gunung Merapi Belum Dievakuasi, BPBD Klaten : Kami Menghormati Kearifan Lokal
Baca juga: Disterilisasi, Nasib PKL Bisa Berjualan Lagi Usai Piala Dunia di Manahan Ada Ditangan Wali Kota Baru
Baca juga: Resiko Besar, Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19 di Karanganyar Dibayar Rp 250 Ribu Per Pemakaman
Baca juga: Coba Curi Burung Kacer Seharga Rp 16 Juta di Solo, David: Rencana Mau Dijual Rp 500 Ribu ke Pasar
Kendaraan yang digunakan evakuasi, sambung Anwar, juga telah disiapkan di rumah-rumah.
"Kendaraan sudah menghadap ke jalan untuk mempermudah evakuasi," ucapnya.
Anwar mengatakan simulasi evakuasi sudah dilakukan di desa-desa yang masuk dalam KRB III Gunung Merapi.
Itu dilakukan supaya warga mengetahui jalur-jalur evakuasi yang dilalui sehingga kepadatan seperti erupsi Gunung Merapi 2010 bisa dihindarkan.
"Jalur evakuasi sudah disepakati bersama-sama," tandasnya.

Proses Evakuasi
Mitigasi bencana di Kabupaten Klaten sudah dilakukan menyusul meningkatnya status Gunung Merapi dari waspada menjadi siaga.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Klaten, Sip Anwar mengatakan warga 2 dari 3 desa yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III telah dievakuasi.