Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Imbas Talud Kali Jenes di Pasar Kliwon Solo Ambrol, Dinding di Sekitarnya Sudah Tampak Retak-retak

Ambrolnya talud Kali Jenes di Mertodranan RT 01 RW 03, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo merusak sejumlah sarana pra sarana.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Pengendara melewati lokasi ambrolnya talud Kali Jenes di Mertodranan RT 01 RW 03, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Senin (16/11/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ambrolnya talud Kali Jenes di Mertodranan RT 01 RW 03, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo sepanjang 16 meter merusak sejumlah sarana pra sarana.

Ketua RT 01, Murdiyanto mengatakan lampu penerangan, tempat duduk, pepohonan, dan pagar pembatas menjadi beberapa fasilitas sekitar yang rusak.

"Kerugian kalau dihitung tidak sama pagar pembatas Rp 100 ribuan," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Klaster Pernikahan di Sragen Kembali Bertambah, 2 Tetangga Mempelai Dinyatakan Ikut Terpapar Corona

Baca juga: RUU Miras Digodok, PHRI: Tidak Begitu Pengaruhi Pariwisata, Konsep Solo Itu Wisata Sejarah

"Sementara, kalau sama pagar pembatas bisa sampai Rp 500 ribu," tambahnya.

Lokasi ambrolnya talud tersebut, sambung Murdiyanto, rencananya akan dibangun pos kamling. 

"Ini baru mengajukan untuk pembangunannya," ucapnya. 

Murdiyanto mengungkapkan kondisi talud Sungai Jenes di kawasan RT 01 RW 03 sudah harus mendapatkan perawatan. 

Dinding - dinding talud sudah banyak yang retak menampakkan tumpukan bata penyangganya. 

Beberapa juga sudah ada yang berlubang. 

"Harapan dari warga segera talud diperbaiki, supaya warga tidak was-was lagi," tandasnya.

Nyari Seret Mobilio

Sebelumnya, talud yang ada di Mertodranan RT 01 RW 03, Kelurahan / Kecamatan Pasar Kliwon, Solo ambrol akibat diterjang derasnya arus Kali Jenes.

Ketua RT 01 RW 03, Murdiyanto mengatakan talud tersebut ambrol sepanjang 16 meter pada , Minggu (15/11/2020) saat hujan cukup deras.

"Awalnya itu terdengar suara seperti 'boom' kayak boom-boom, ya kayak benda jatuh ke air suaranya keras, terdengar dua kali," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (16/11/2020).

Suara itu didengar Murdiyanto sekira pukul 15.15 WIB dan kondisi saat itu hujan gerimis. 

Baca juga: Update Covid-19 Indonesia 16 November 2020 : Bertambah 3.535 Kasus, Kini Total 470.648 Kasus

Baca juga: RUU Miras Digodok, PHRI: Tidak Begitu Pengaruhi Pariwisata, Konsep Solo Itu Wisata Sejarah

Namun, arus Sungai Jenes sudah deras dan sudah tinggi akibat hujan lebat yang mengguyur Kota Solo sejak pukul 12.00 WIB. 

"Begitu mendengar suara itu, saya lari keluar melihat situasi dan warga seberang sungai juga sama," ucapnya. 

Murdiyanto dan warga sekitar dibikin terkaget-kaget lantaran ada mobil Honda Mobilio hitam yang hampir masuk ke sungai. 

"Posisinya setengah badan mobil hampir masuk ke sungai, pemiliknya juga panik teriak tolong, tolong, tolong," ujarnya. 

Para warga bergegas membantu menyelamatkan mobil tersebut agar tak jatuh ke sungai. 

Setidaknya ada 10 warga yang menolong proses evakuasi mobil tersebut. 

"Warga gotong royong mengangkat dan mendorong, mobilnya juga dihidupkan. Dan berhasil dievakuasi," ucap Murdiyanto.

Murdiyanto mengungkapkan itu merupakan kejadian talud ambrol kali pertama di wilayahnya.

Kejadian itu tidak bisa dielakkan lagi lantaran kondisi talud di wilayah RT 01 RW 03 sudah banyak yang retak sepanjang 125 meter.

"Harapan dari warga segera talud diperbaiki, supaya warga tidak was-was lagi," tandasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved