RUU Miras Digodok, PHRI: Tidak Begitu Pengaruhi Pariwisata, Konsep Solo Itu Wisata Sejarah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pariwisata Kota Solo dinilai tidak begitu terpengaruh apabila rancangan undang-undang (RUU) Larangan Minuman Beralkohol benar benar disahkan. 

Humas PHRI Kota Solo, Sistho A Srestho mengatakan itu lantaran karakter pariwisata yang dimiliki kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Solo konsepnya historical trip dan tradisional trip," kata Sistho kepada TribunSolo.com, Senin (16/11/2020).

Para wisatawan yang berkunjung ke Solo lebih memilih menikmati wisata budaya dan sejarah yang disediakan. 

Ditambah lagi, fasilitas hiburan malam di Kota Solo tidak terlalu banyak.

"Masyarakat yang datang ke Solo untuk berlibur, tujuannya bukan untuk leisure facility, mereka lebih ke wisata sejarah dan budaya," tutur Sistho. 

Selain itu, hotel-hotel Kota Solo tidak banyak yang bermain di lini minuman alkohol golongan tinggi. 

"Revenue alkohol tidak sebesar revenue ruang pertemuan atau manner revenue," ujar Sistho. 

Sementara itu, Sistho mengatakan PHRI Kota Solo masih menunggu kepastian RUU Larangan Minuman Alkohol sebelum akhirnya menentukan sikap. 

"Ini masih terlalu awal, kita masih wait and see," tandasnya. 

BEDA DENGAN WALIKOTA SOLO

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo khawatir RUU Larangan Minuman Beralkohol akan merontokkan wisata.

RUU yang masih digodog di Badan Legislasi DPR RI terdiri dari tujuh bab dan 24 pasal itu, di antaranya berisi definisi minuman beralkohol, pengawasan, tata laksana pelarangan, hingga sanksi pidana bagi pihak yang melanggar. 

Rudy sapaan akrabnya mengatakan, sektor pariwisata akan terdampak, termasuk di Kota Solo.