Sekeluarga Meninggal setelah Pernikahan
Klaster Pernikahan di Sragen Kembali Bertambah, 2 Tetangga Mempelai Dinyatakan Ikut Terpapar Corona
"S dan Y memang bertetangga dengan yang punya hajatan," papar dia saat dihubungi Tribunsolo.com, Senin (16/11/2020).
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Ilham Oktafian
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Klaster pernikahan di Sragen masih belum berhenti.
Sebanyak 2 orang, dinyatakan terpapar dari kasus yang bermula dari mempelai perempuan itu.
Menurut data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen identitas kedua orang itu yakni S (59) dan Y (34).
Lurah Desa Wonorejo, Edi Subagyo membenarkan hal tersebut.
"S dan Y memang bertetangga dengan yang punya hajatan," papar dia saat dihubungi Tribunsolo.com, Senin (16/11/2020).
Saat ini kedua orang itu sudah dibawa ke technopark Sragen guna menjalani isolasi.
"Hari minggu (15/11/2020) kemarin dijemput petugas dari puskesmas," katanya.
Edi menuturkan bahwa kedua orang itu dipastikan positif Covid-19 pada Sabtu (14/11/2020) malam.
Sebelumnya diberitakan, tiga orang dalam satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Awal peristiwa pilu itu terjadi sejak pernikahan yang dihadiri ratusan orang pada 24 Oktober 2020 lalu.
Dua hari setelah acara, atau pada 26 Oktober 2020, pengantin berinisial LD (28) mengalami sesak napas saat ngunduh mantu di Kabupaten Wonogiri.
Dia dirawat selama seminggu lebih di RSUD dr Moewardi Solo sebelum akhirnya meninggal dunia pada 5 November.
Meski belum diketahui positif Virus Corona atau tidak, sehari ditinggal LD, ibunya berinsial S (57) menyusul tutup usia berstatus positif di RSUD Ngipang Solo.
Bahkan pada 9 November ayahnya yakni SD (60) juga meninggal dunia dengan status positif Virus Corona.