Ibu Gantung Diri Usai Bunuh 2 Anaknya, Sempat Tulis Surat untuk Suami: Biar Anak-anak Ikut Bersamaku
Selembar surat tersebut ditemukan di atas selimut dua orang anaknya yang telah meninggal dunia di tempat tidur.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Pihak Polsek Tenayan kemudian melakukan olah TKP.
Sementara tiga jenazah dibawa ke RS Bahayangkara, Polda Riau.
"Dugaan sementara memang, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kita, bahwa kemungkinan besar dua anaknya meninggal karena dikasih racun. Namun masih kita pastikan, nanti dari hasil autopsi akan diketahui," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Juper Lumban Toruan dilansir dari Tribun Pekanbaru.
Tinggalkan pesan di selembar surat
Sementara itu Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Polius Hendriawan membenakan kejadian tersebut.
Ia mengatakan, sebelum tewas, NSW menulis selembar kertas yang berisi pesan khusus.
Selembar surat tersebut ditemukan di atas selimut dua orang anaknya yang telah meninggal dunia di tempat tidur.
"Maafkan aku, aku pergi, biarlah anak-anak ikut bersamaku," isi surat tersebut.
"Korban diduga membunuh dua anaknya lalu gantung diri. Namun, saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek Tenayan Raya," kata Polius kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApps, Selasa (17/11/2020).
Selain menemukan selembar surat, Polsek Tenayan bersama tim Identifikasi Polresta Pekanbaru juga menemukan barang bukti kain panjang, satu buah kursi, susu bayi, dan ponsel korban.
"Yang meninggal dunia anak pertama perempuan berusia dua tahun dan bayi laki-laki berusia enam bulan," kata Polius.
Sempat cekcok dengan suami
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, AKP Juper Lumban mengatakan hasil introgasi sementara terhadap suami NSW, PNG (28), sebelumnya antara keduanya sempat terjadi cekcok.
"Hasil penyelidikan kita sementara, kita melakukan introgasi terhadap suami ibu (korban,red) tersebut, memang diakui mereka sempat cekcok, biasa dalam rumah tangga, ada perselisihan. Mungkin ada hubungannya dengan kejadian ini," ungkapnya.