Pilkada Sragen 2020
Lawan Kotak Kosong, Yuni-Suroto Tebar Pesona Bakal Kembangkan Potensi Seni dan Budaya di Sragen
Ada banyak yang ditawarkan pasangan incumbent (Kusdinar Untung Yuni) untuk meyakinkan pemilih di Bumi Sukowati tersebut.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Calon Bupati dan Wakil Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto kini bertarung melawan kotak kosong dalam Pilkada 2020.
Ada banyak yang ditawarkan pasangan incumbent (Kusdinar Untung Yuni) untuk meyakinkan pemilih di Bumi Sukowati tersebut.
Di antaranya akan menggali potensi-potensi seni yang menjadi ruh di Sragen.
“Sragen kaya akan budaya dan seni,” ujar Suroto kepada TribunSolo.com, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Geger Tabungan di Kospin Karanganyar Raib Rp 30 Miliar, Nasabah Mendadak Tak Bisa Tarik Uang
Baca juga: Baru Buka Baju & Siap Dipijat, Kakek di Karanganyar Tiba-tiba Meninggal,Pemijat Kaget Bukan Kepalang
Suroto menyebut, kesenian yang ada di Kabupaten Sragen antara lain tayuban, cokekan, ringgit purwo, campur sari hingga wayang.
“Masih banyak kesenian lainnya yang tidak bisa saya sampaikan satu per satu,” kata dia.
Suroto pun gencar mengkampanyekan gerakan untuk melawan kotak kosong.
Sebab, dalam pilkada tahun ini di Sragen hanya ada calon tunggal.
Ia tidak ingin masyarakat memilih kotak kosong saat hari pemungutan suara tiba.
Upaya yang mereka lakukan yakni konsolidasi dengan partai politik.
“Mulai dari dewan pimpinan cabang, perwakilan anak cabang, serta ranting,” ujarnya.
“Kami gelorakan lawan kotak kosong,” tegas politikus dari PKB itu.
Gelorakan Kotak Kosong
Beberapa minggu menjelang pencoblosan Pilkada Sragen 2020, sekelompok orang berani muncul dan menantang satu-satunya Calon Bupati dan Wakil Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto.