Update Gunung Merapi

128 Sapi Diungsikan ke Tempat Penampungan, Warga Desa Balerante Mandiri Cari Pakan Rumput Ternak

Ratusan ternak warga telah diungsikan ke tempat penampungan ternak Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
tribunsolo.com/AdiSuryaSamodra
Seorang warga memberikan pakan ternak ke sapi yang diungsikan di tempat penampungan ternak Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Kamis (19/11/2020) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ratusan ternak warga telah diungsikan ke tempat penampungan ternak Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Kepala Desa Balerante, Sukono mengatakan ada sebanyak 128 hewan ternak telah diungsikan.

Baca juga: Merapi Siaga,Warga Balerante Klaten Masih Berani Cari Rumput di Atas, Sore Turun Lagi ke Lokasi Aman

Baca juga: Awas Banjir Sapi dari Pengungsi Merapi, Pemkab Sukoharjo Sebut Bisa Bikin Harga Anjlok,Ini Alasannya

Hanya ada satu hewan ternak yakni sapi.

"Kami sudah menyiapkan tempat khusus untuk menampung hewan ternak pengungsi. Di sana ada sapi perah dan potong," kata Sukono kepada TribunSolo.com, Kamis (19/11/2020).

Dari pantauan TribunSolo.com, pakan ternak sapi berupa rumput-rumput liar telah diletakan di palungan sekira pukul 14.40 WIB.

Ada kurang lebih dua orang warga yang menjaga di tempat penampungan hewan Desa Balerante.

Mereka memastikan 128 sapi yang ditampung terpenuhi pakannya.

Sukono mengungkapkan rumput-rumput pakan hewan ternak dicari secara mandiri oleh warga desa.

"Selain warga mencarikan sendiri pakan rumput, ada bantuan dari Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI)," ungkapnya.

Bantuan pakan ternak dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten juga didapat.

"Dinas mendampingi kemudian ada konsentrat juga yang diberikan dan juga rumput," ucap Sukono.

Rela Mengarit

Sejumlah warga di lereng Gunung Merapi masih beraktivitas meski status sudah dinaikkan menjadi Siaga III.

Mengarit menjadi satu diantara beberapa aktivitas yang dilakukan.

Tak terkecuali, Walmiyati (31), warga Dukuh Ngipik, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

"Pagi saya balik ke rumah untuk mencari pakan ternak di sekitar sini, kalau sore saya turun ke rumah nenek," kata Walmi kepada TribunSolo.com, Kamis (19/11/2020).

Walmi kembali ke rumah bersama ketiga anaknya dan suaminya.

Ketika suaminya mencari rumput untuk pakan ternak, ia menjaga rumah sembari mengasih anak-anaknya.

"Kalau berangkat mencari rumput itu tidak pasti, kadang jam 08.00 WIB. Pagi mengasuh anak dulu," tuturnya.

Walmi dan suaminya biasanya turun ke sekira pukul 16.00 WIB.

Itupun sekalian membawa persediaan pakan ternak ke tempat pengungsian ternak sebelum akhirnya ke rumah nenek.

"Sebenarnya ada rasa was-was, takut juga," ucap Walmi.

Apalagi memori letusan Merapi 2010 masih membekas diingatan Walmi sampai sekarang.

Kondisi saat itu begitu miris, banyak rumah yang roboh dan ternak-ternak hangus terpanggang.

"Saat itu termasuk rumah saya roboh tak bersisa," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved