Update Gunung Merapi

Sosok Agus Sarnyata : Sang Guru 'Penjaga' Pos Pantauan Gunung Merapi Induk Balerante Klaten

Momen erupsi Gunung Merapi Tahun 2006 menjadi awal mula Agus berkecimpung menjadi relawan. 

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Agus Sarnyata ketika mengamati aktivitas Gunung Merapi di Pos Pemantauan Merapi Induk Balerante, Dusun Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.  

Sementara istrinya di rumah merawat dan mengasuh anak mereka.

Namun itu urung dilakukan lantaran sekolah masih menjalankan kegiatan belajar mengajar secara daring mengingat masih pandemi Corona. 

Momen Erupsi 2010 

Momen erupsi Gunung Merapi tahun 2010 masih begitu membekas diingatkan Agus. 

Kala itu, ia masih turun ke lapangan untuk mengajar anak - anak SMK Muhammadiyah Cangkringan. 

Kegiatan belajar mengajar dilakukannya di lokasi pengungsian SMP Muhammadiyah.

Kegiatan itu harus bergantian antara siswa SMP dan SMK. 

Semangat Agus untuk tetap mengajar tak padam meski rumah hangus terdampak erupsi Gunung Merapi. 

Baca juga: Pos Pantauan Merapi Induk Balerante : Lokasi Penting Sebar Informasi, Sempat Terbakar karena Erupsi

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Pengungsi Gunung Merapi, Srikandi Desa Balerante Buat Jadwal Masak Bersama

Ia begitu cekatan menenangkan para siswanya yang saat itu kondisinya mungkin lebih tragis daripada keluarganya. 

Agus bercerita rumah beberapa keluarga siswanya roboh tak bersisa dan ada juga yang kehilangan seluruh anggota keluarga. 

Motivasi demi motivasi diberikan Agus kepada para muridnya supaya mereka tetap semangat belajar di tengah bencana erupsi Gunung Merapi.

Meski itu tidak mudah, ada saja siswa yang masih takut dan trauma untuk kembali bersekolah. 

Namun Agus tetap saja memotivasi mereka untuk tetap semangat belajar. 
Hingga akhirnya mereka luluh dan semangat belajar. 

"Dulu ada yang takut, kemudian kita menyadarkan pelan-pelan lalu tidak lama akhirnya mereka kembali ke sekolah," kata Agus kepada TribunSolo.com, Kamis (19/11/2020).

Saat erupsi Gunung Merapi 2010, Agus juga tidak hanya menjalankan tugasnya menjadi guru. 

Tugasnya sebagai relawan pun tak ditinggalkannya. Sejumlah cara dilakukannya supaya bisa membagi waktu. 

Bila tugas relawannya sangat darurat, ia memilih untuk memberikan tugas kepada para muridnya. Itupun dengan pengawasan guru pengganti. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved