Berita Karanganyar Terbaru
Terkendala Penganggaran, Buper Sekipan akan Dikembalikan Pemkab Karanganyar ke Perhutani
Pengelolaan destinasi Bumi Perkemahan (Buper) Sekipan Tawangmangu oleh Pemerintah Kabupaetn Karanganyar akan dikembalikan kepada Perhutani.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Pengelolaan destinasi Bumi Perkemahan (Buper) Sekipan Tawangmangu oleh Pemerintah Kabupaetn Karanganyar akan dikembalikan kepada Perhutani.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Titis Sri Jawoto, ada permasalahan regulasi yang menghambat unit kerjanya untuk mengelola Buper Sekipan.
Kendala ini muncul setelah ada peraturan dari kementerian keuangan dalam hal pengelolaan anggaran pemerintahan daerah.
Sehingga penggunaan APBD oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dibatasi.
"Pemkab tidak bisa menggunakan anggaran APBD guna belanja modal di aset milik orang lain," katanya, Jumat (20/11/2020).
Baca juga: Habib Lutfi Utus Putra & Menantu ke Karanganyar, Ikut Urus Jenazah Pimpinan Al Insyof Abdullah Saad
Baca juga: HIV/Aids di Karanganyar Nyaris Menembus 100 Kasus, Penularan Menjalar di Desa dan Usia Produktif
Baca juga: Pegadaian Siap Bantu Warga Karanganyar yang Terdampak Pandemi Covid-19, Begini Skemanya
Baca juga: Geger Tabungan di Kospin Karanganyar Raib Rp 30 Miliar, Nasabah Mendadak Tak Bisa Tarik Uang
Pihak Pemkab juga tidak bisa berbuat banyak, terkait pembangunan atau perawatan Buper Sekipan.
Karena di setiap pengadaan anggaran, Buper Sekipan tidak bisa masuk dalam pengajuan.
"Itu yang kami sayangkan, untuk perbaikan toilet saja kami tidak bisa," ujar Titis.
Buper Sekipan sendiri telah dikelola oleh Pemkab Karanganyar melalui Disparpora sejak tahun 2017.
Yang mana Pemkab Karanganyar bekerjasama dengan Perhutani.

Dirinya juga mengungkapkan, melalui kerjasama antara Perhutani dengan Pemkab Karanganyar bisa menghasilkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan ketika dikelola oleh Perhutani sendiri.
"Sebelum kami kelola, Perhutani hanya mendapat 400 juta, adapun setelah kami kelola angkanya bisa miliaran."
"Dan Perhutani bisa mendapat bersih hanya dari setoran kami hingga mencapai 700 juta dalam setahun," ungkap Titis.
Saat dihubungi secara terpisah, pihak Perhutani masih belum bisa menjelaskan banyak.
Menurut Suko selaku Humas Perhutani, pengelolaan Buper Sekipan masih dalam naungan Pemkab Karanganyar.
"Pengelolaan Buper Sekipan ada di Disbudpar hingga akhir Desember," kata Suko. (*)