Penanganan Covid
Jumlah Testing Covid-19 Indonesia Baru 86 Persen dari Target WHO, Apa Langkah Pemerintah?
Diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, kapasitas testing per wilayah disesuaikan kepadatan populasinya.
TRIBUNSOLO.COM -- Ternyata angka testing (pemeriksaan) Covid-19 di Indonesia masih jauh dari target.
Oleh sebab itu, pemerintah berupaya mengejar ketertinggalannya dari pencapaian angka testing (pemeriksaan) Covid-19, sesuai standar Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Diungkapkan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, kapasitas testing per wilayah disesuaikan kepadatan populasinya.
Baca juga: Dampak Pandemi Covid-19, Ekonomi Negara Anggota G-20 Masih Rapuh, Termasuk Indonesia
Baca juga: Satgas Covid-19 : Tolong, Jangan Kecewakan Kerja Keras Tenaga Medis Selama Ini
Untuk kapasitas secara nasional, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 267 juta jiwa, diperlukan testing sebanyak 267.000 orang per minggu.
Sejak awal Juni hingga minggu ketiga Oktober 2020, terlihat adanya tren peningkatan testing yang baik.
Meski kembali melemah pada dua pekan selanjutnya, namun kembali melesat hingga pekan ini.
"Dan kapasitasnya hampir mendekati target standar WHO berada di 86,25% pada November minggu kedua. Dan kondisi ini menjadi evaluasi bersama khususnya bagi pemerintah daerah terkait kapasitas testing," ujarnya dalam keterangan, Jumat (19/11/2020).
Wiku menilai, kemampuan testing dilihat dari jumlah laboratorium yang ada, kemampuan laboratorium melakukan testing, dan melaporkanya.
Karena dari data yang diterima Satgas Penanganan Covid-19, terdapat tren menurunnya kapasitas testing pada hari-hari tertentu, khususnya masa liburan.
"Ini harusnya kita hindari, karena kita sudah cukup lama menghadapi pandemi Covid-19. Kami menyayangkan hal ini terjadi mengingat virus ini tidak mengenal hari libur, maka kita tidak lepas tangan dalam kondisi ini," kata Wiku.
Pemerintah meminta agar pemda setempat untuk menambah dan memperbaiki mekanisme operasional laboratorium melalui penambahan jumlah shift laboran, dan pemberian insentif yang sepadan dan tentunya koordinasi dengan pemerintah pusat. Selain itu perlu pula pemeriksaan terkait kesesuaian reagen dengan alat testing yang digunakan.
Dirinya mengakui, tidak mudah mencapai sistem kesehatan sempurna di negara dengan geografis luas seperti Indonesia.
"Akan tetapi, saya tekankan, bahwa kondisi ideal tersebut bukan tidak mungkin terjadi karena pencapaian saat ini sudah 86 persen lebih," ujarnya.
Sebagaimana diketahui selain melakukan penanganan terhadap pasien positif covid-19 baik dengan gejala atau tanpa gejala.
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.