Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Info Kesehatan

Tidak Sedang Diet tapi Berat Badan Turun, Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Kesehatan

Pasalnya, penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan penyebabnya atau penurunan berat badan tanpa melalukan diet maupun olahraga, bisa jadi tanda

Editor: Reza Dwi Wijayanti
secretsofhealthyeating.com
Ilustrasi - Menurunkan berat badan 

TRIBUNSOLO.COM - Berat badan turun secara tiba-tiba menjadi salah satu masalah yang harus diwaspadai.

Apalagi berat badan turun ketika tidak melakukan diet.

Mungkin ada faktor lain yang menyebabkan berat badan turun sehingga harus segera diperhatikan.

Pasalnya, penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan penyebabnya atau penurunan berat badan tanpa melalukan diet maupun olahraga, bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan.

Petunjuk praktis yang baik dilakukan adalah segera menemui dokter jika Anda kehilangan berat badan yang signifikan, yakni lebih dari 5 persen dari berat badan dalam 6 sampai 12 bulan.

Baca juga: Ditanya Maia Estianty Naik Berapa Berat Badannya Seusai Pacaran? Dul Jawab 5 Kg: Karena Bahagia

Baca juga: Rina Gunawan Berhasil Turun Berat Badan 30 Kilogram, Krisdayanti Takjub dan Beri Pujian saat Bertemu

Selain itu, perhatikan gejala lain yang muncul untuk bisa dikonsultasikan kepada dokter.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan kondisi medis yang bisa menjadi penyebab berat badan turun tanpa disengaja:

1. Kehilangan otot

Melansir Health Line, kehilangan otot atau pengecilan otot dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terduga.

Gejala utamanya adalah kelemahan otot.

Salah satu anggota tubuh bahkan mungkin terlihat lebih kecil dari yang lain.

Seperti diketahui, tubuh manusia tersusun dari massa lemak dan massa bebas lemak yang meliputi otot, tulang, dan air.

Jika seseorang kehilangan otot, dia akan menurunkan berat badan.

Kehilangan otot bisa terjadi jika Anda tidak menggunakan otot untuk sementara waktu. Ini paling sering terjadi pada orang yang jarang berolahraga, bekerja di belakang meja, atau terlalu sering tidur.

Pada umumnya, olahraga dan konsumsi nutrisi yang tepat dapat membalikkan kehilangan otot.

Namun, kehilangan otot dapat disebabkan oleh hal lain sehingga penanganannya pun bisa berbeda, seperti:

Cedera, seperti patah tulang
Penuaan
Luka bakar
Stroke
Osteoarthritis
Rheumatoid arthritis
Osteoporosis
Sklerosis ganda
Kerusakan saraf

2. Tiroid yang terlalu aktif

Hipertiroid atau tiroid yang terlalu aktif berkembang ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.

Hormon-hormon ini mengontrol banyak fungsi dalam tubuh, termasuk metabolisme.

Jika tiroid Anda terlalu aktif, Anda akan dengan cepat membakar kalori meskipun Anda memiliki nafsu makan yang baik.

Hasilnya bisa berupa penurunan berat badan yang tidak disengaja.

 
Gejala hipertiroidisme lainnya termasuk:

Detak jantung tidak teratur
Kegelisahan
Kelelahan
Intoleransi panas
Masalah tidur
Tremor tangan
Sedangkan, kemungkinan penyebab hipertiroidisme meliputi:

Penyakit graves
Tiroiditis
Makan terlalu banyak yodium
Minum terlalu banyak obat tiroid

Pengobatan hipertiroidisme tergantung pada usia dan tingkat keparahan kasus.

Biasanya, dapat diobati dengan obat anti-tiroid, yodium radioaktif, beta-blocker, atau operasi.

3. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis (RA) atau rematik adalah penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan Anda menyerang lapisan sendi Anda, yang menyebabkan peradangan.

Peradangan kronis dapat mempercepat metabolisme dan mengurangi berat badan secara keseluruhan.

Gejala rematik termasuk pembengkakan dan nyeri sendi. Biasanya memengaruhi sendi yang sama di kedua sisi tubuh.

Jika Anda menderita rematik, persendian Anda mungkin terasa kaku jika Anda tidak bergerak selama satu jam atau lebih.

Penyebab pasti rematik tidak diketahui. Penyakit ini mungkin terkait dengan:

  • Usia
  • Gen
  • Perubahan hormonal
  • Merokok
  • Perokok pasif
  • Kegemukan

Pengobatan rematik biasanya dimulai dengan pemberian obat.

Pengobatan termasuk obat antirematik yang memodifikasi penyakit, kortikosteroid, biologis, dan inhibitor kinase terkait Janus.

4. Diabetes

Penyebab lain penurunan berat badan yang tidak diinginkan adalah diabetes tipe 1.

Jika Anda menderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan Anda menyerang sel-sel di pankreas yang membuat insulin.

Tanpa insulin, tubuh Anda tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi. Ini menyebabkan glukosa darah tinggi.

Ginjal Anda mengeluarkan glukosa yang tidak terpakai melalui urine.

Saat gula meninggalkan tubuh Anda, begitu pula kalori.

Diabetes tipe 1 juga menyebabkan:

  • Sering buang air kecil
  • Dehidrasi
  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Haus yang berlebihan
  • Kelaparan yang berlebihan

Perawatan diabetes tipe 1 termasuk insulin, pemantauan gula darah, modifikasi diet, dan olahraga.

5. Depresi

Penurunan berat badan mungkin merupakan efek samping dari depresi, yang diartikan sebagai perasaan sedih, kehilangan, atau kosong setidaknya selama dua minggu.

Emosi tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pergi bekerja atau sekolah.

Depresi memengaruhi bagian otak yang sama yang mengontrol nafsu makan.

Hal ini dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, dan pada akhirnya bisa  menurunkan berat badan.

Pada beberapa orang, depresi dapat meningkatkan nafsu makan.

Gejalanya bervariasi dari orang ke orang.

Gejala depresi lainnya termasuk:

  • Kesedihan terus menerus
  • Kehilangan minat pada hobi
  • Energi rendah
  • Konsentrasi yang buruk
  • Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
  • Sifat lekas marah

Terapi perilaku, psikoterapi, dan antidepresan digunakan untuk mengobati depresi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Penyebab Berat Badan Turun Padahal Tidak Sedang Diet"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved