Pemulung Tambal Jalan di Sukoharjo
Mulyadi Ternyata Ngefans Berat Habib Syech: Rela Tempuh 3 Jam Pakai Sepeda Tua Datang ke Pengajian
"Biasanya saya berangkat jam 6 dari rumah, sampai sana hampir jam 9," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Ryantono Puji Santoso
Dia menyisir jalan dengan sapu lidinya.
Pria itu bernama Mulyadi (45), seorang pemulung yang tanpa pamrih membersihkan jalan di kawasan Goro Assalam, Kartasura, Sukoharjo.
Baca juga: Pria Begal Pacar Sendiri di Palembang: Ajak Tiga Temannya Kerjasama, Pura-pura Temani Lapor Polisi
Baca juga: Jungkook BTS Ditanya soal Waktu untuk Pacaran, Akui Lebih Butuh Waktu untuk Tidur
Tak cukup membersihkan, Mulyadi bahkan menambal jalan berlubang dengan semen yang ia beli dari hasil ia memulung.
Lantaran penghasilan hariannya hanya Rp 30 ribu, Mulyadi pun hanya mampu membeli semen eceran.
Sisanya, ia berikan untuk kebutuhan seorang istri dan lima anaknya.
"Kadang pengen beli semen yang banyak, tapi uangnya tidak cukup. Ini saya beli semen plastikan mepet untuk kebutuhan anak istri," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).
Saban hari membersihkan jalan selama 2 tahun bukan perkara mudah.
Pahit getir ia rasakan, mulai dari dianggap gila sampai dimarahi oleh istrinya sendiri.
"Kadang ada warga yang menuduh saya minta sumbangan, padahal dari dulu saja ikhlas tidak mengharap bantuan apa-apa," ujar Mulyadi.
"Istri saya juga sering tanya, Pak uang hasil ngerosok kok dibelikan semen? Disitu kadang saya miris, tapi yang terpenting niat saya untuk Allah," terangnya.
Tak hanya jalan pintas menuju Slamet Riyadi yang ia perbaiki.
Selokan yang berada disamping jalan tersebut pun tak luput ia bersihkan.
Ia mengaku ingin mengetuk hati warga maupun pengendara yang kerap sembarangan membuang sampah.
"Saya berharap jalan ini diperhatikan. Saya orang tidak punya, hanya bisa membantu sebisanya," tutupnya.
Pernah Temukan Uang Rp 15 Juta
Mulyadi (45) seorang pemulung yang saban hari menambal jalan umum dengan uang pribadinya di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo rupanya menderita beberapa penyakit.