Kisah Pilu Bupati Situbondo Meninggal karena Corona, Padahal 5 Hari Sebelumnya Masih Segar Bugar
Kisah Pilu Bupati Situbondo Meninggal karena Covid-19, Padahal 5 Hari Lalu Masih Aktif Berkegiatan
TRIBUNSOLO.COM - Bagaimana berbahayanya Covid-19 memang tak bisa ditebak.
Banyak kasus orang yang bisa sembuh, tapi tak sedikit pula kasus bagaimana cepatnya Covid-19 mengambil nyawa seseorang.
Baca juga: Jika Vaksin Corona Sudah Didistribusikan ke Solo,Wali Kota FX Rudy Ungkap yang Diberi Pertama Nakes
Salah satu kasus terjadi pada meninggalnya Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto.
Dadang, meninggal karena Covid-19 di RSD dr Abdoer Rahem, Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis atau 26 November 2020.
Padahal, pada 21 November 2020, Dadang masih segar bugar.
Ia bahkan masih mengikuti kegiatan dalam kapasitasnya sebagai Bupati, yakni menghadiri acara Hari Guru Nasional di pesisir Kecamatan Panarukan.
Dadang baru diketahui terpapar Covid-19 setelah mengikuti swab test pada 24 November 2020.
Pada hari yang sama, hasil swab keluar, dan ia dinyatakan positif.
Baca juga: 20 Warga Sukoharjo Positif Corona Seusai Studi Banding ke Jepara, Kini Ditetapkan Jadi Klaster Baru
Dadang masuk kategori orang tanpa gejala dan dirawat di RSD dr Abdoer Rahem, Situbondo.
Namun, tiga hari dirawat di rumah sakit, Dadang akhirnya tutup usia.
Dadang sendiri diketahui memiliki penyakit bawaan hipertensi.
"Ya benar, 30 menit yang lalu (meninggal) karena Covid-19," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Akhmad Yulianto, Kamis (26/11/2020).
Belum bisa dipastikan kapan dan di mana Dadang tertular Covid-19.
Sebelum dinyatakan positif, Dadang menjalani rutinitas yang padat selama beberapa pekan terakhir.
Sejumlah kegiatan bupati yang terpantau dinas kesehatan di antaranya menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Malang pada 16 November 2020.