Melihat Harga Lobster di Pasar Dunia dan Lokal, Minatkah Anda Berbisnis Hewan Bercapit Ini?
Harga lobster cukup menjanjikan, tetapi belum banyak orang yang mau membudidayakannya.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Lobster kini menjadi perbincangan publik di Indonesia hingga semakin populer.
Ternyata hewan yang lezat jika menjadi masakan itu tidak hanya hidup di air laut.
Baca juga: Renyahnya Harga Lobster dari Rp 1.500 - Rp 200.000 Per Ekor, Jika Tekun Bisa Seperti Pria Nguter Ini
Hewan bercapit ini juga ada yang hidup dan diternakkan di air tawar.
Harga lobster cukup menjanjikan, tetapi belum banyak orang yang mau membudidayakannya.
Bahkan beberapa waktu lalu kontroversi ekspor benih lobster kembali mencuat ke publik setelah Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Di era Susi, ekspor lobster saat masih benih dinilai kurang menguntungkan, lantaran nelayan Indonesia bisa meraup lebih banyak uang jika lobster dijual sudah berukuran dewasa.
Terkait hal ini lalu bagaimana harga lobster untuk pasar dunia dan untuk lokal?
Dikutip Kompas.com dari Badan Pangan Dunia atau FAO, Sabtu (28/11/2020), harga lobster mentah yang dibudidayakan di Amerika Utara yang masuk di pasar Eropa, paling rendah yakni 14 dollar AS untuk setiap 1 kilogramnya.
Harga lobster dari negara-negara tropis seperti Indonesia dan Vietnam adalah yang paling mahal di pasar dunia. Harganya mencapai 36 dollar AS untuk setiap 1 kilogramnya di negara-negara Eropa.
Sementara itu melansir dari Business Insider, harga lobster semakin melonjak ketika sudah sampai di restoran. Di Amerika Serikat (AS) yang jadi negara yang permintaan lobsternya sangat tinggi di dunia, sepiring menu lobster yang beratnya 1 pound (0,5 kg) di restoran dihargai sekitar 45 dollar AS atau sekitar Rp 630.000 (kurs Rp 14.000).
Harga bisa jauh lebih tinggi tergantung lokasi restoran. Beberapa faktor penting jadi penyebab mahalnya harga lobster di negara-negara tujuan ekspor.
Baca juga: Melihat Perbedaan Lobster Air Tawar dengan Lobster Air Laut, Jangan Salah saat Membudidayakannya
Sementara itu diberitakan sebelumnya Peternak lobster Robby (34) yang mendirikan bendera Deval Lobster di Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo menceritakan kisahnya.
Selama 14 tahun menekuni bisnis ini dengan dana cekak, kini dia memiliki 30 kolam yang dijadikan untuk budidaya lobster air tawar.
Dari kolam-kolam itu dia menghasilkan ratusan kilogram lobster per bulan dengan omset fantastis.
Ada dua jenis lobster yang ia budayakan, yakni lobster untuk konsumsi dan lobster untuk hias.