Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Kronologi 5 PNS di DPMPTSP Sragen Positif Covid-19, Diawali dari Seorang PNS yang Melayat Pamannya

Sumber penularan Covid-19 di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen berasal dari klaster keluarga.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
ILUSTRASI : Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan swab test Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sumber penularan Covid-19 di kantor Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen berasal dari klaster keluarga.

Kepala DPMPTSP Sragen, Tugiono mengatakan, penularan virus corona berawal dari salah seorang pegawainya yang melayat pamannya.

"Paman dia meninggal karena Covid-19 juga," ujar Tugiono kepada Tribunsolo.com, Minggu (29/11/2020).

Kendati demikian, Tugiono tidak tahu karyawannya bepergian kemana saat melayat pamannya yang meninggal terpapar Covid-19.

Baca juga: Bus Pengangkut Rombongan PengantinTerperosok di Sragen, Begini Kondisi 30 Penumpangnya

Baca juga: Tak Kuat Nanjak, Bus Pengangkut Rombongan Pengantin Terperosok di Sragen, Hari Ini Bus Dievakuasi

Baca juga: Minggu Depan, Logistik Pilkada Sragen akan Mulai Didistribusikan, KPU: Akan Dikawal Ketat

Baca juga: Regulasi Rapid Test Bagi Saksi Paslon Belum Ada, Ketua KPU Sragen: Sedang Kami Upayakan 

Dia menyebut, pegawainya yang terkonfirmasi positif Covid-19 bekerja di bagian front office (FO).

Setelah ada satu orang yang positif Covid-19, pegawai DPMPTSP lainnya menjalani rapid test.

"Semuanya mengikuti rapid tes dahulu, hasilnya ada sekitar 20 orang yang reaktif," katanya.

Dari 20 orang yang reaktif lalu melakukan tes swab.

"Hasilnya ada empat orang yang positif Covid-19, bukan lima orang," katanya.

Kasus Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali alami penambahan kasus.

Penambahan kasus baru mencapai 6.267 kasus dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Satgas Penanganan Covid: Masa Inkubasi Virus Corona Rata-rata 5 Hari

Dikutip dari covid19.go.id, hingga Minggu (29/11/2020), total sudah ada 534.266 kasus Covid-19 di Indonesia.

Jumlah ini menjadi rekor terbaru penambahan kasus corona sejak kasus pertama ditemukan pada 3 Maret 2020.

Beberapa hari sebelumnya, penambahan kasus masih di angkan 5 ribuan.

Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah 3.810 orang.

Sehingga, total kesembuhan berjumlah 445.793 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 169.

Jumlah kasus berujung kematian menjadi 16.815.

Baca juga: Corona Solo Melejit Lagi, Tambah 71 Pasien Positif Hari Ini, Kini Tembus 2.257 Kasus

Waspadai Bulan Desember 2020

Bulan Desember 2020 dinilai memiliki risiko kenaikan angka positif Covid-19 di Indonesia.

Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani menyebut ada dua momen yang berpotensi memunculkan kerumunan, yaitu Pilkada Serentak dan libur akhir tahun pengganti libur Idul Fitri.

"Risiko kenaikan angka Covid-19 di bulan Desember dengan dua momen ini harus diperhatikan," ungkap Laura saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (27/11/2020).

Bila tidak dapat dikendalikan, Laura menyebut ada kemungkinan kasus Covid-19 akan meledak pada awal 2021.

"Sekarang kasus Covid-19 sudah tinggi, beberapa rumah sakit dan IGD melaporkan penuh."

"Sementara dua even di Desember ini berisiko," ungkapnya.

Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani
Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani (Tribunnews/istimewa)

Laura menyebut pemerintah harus mewaspadai adanya wacana libur panjang di akhir tahun 2020.

"Pemerintah harus ada upaya antisipasi, kita ingin masyarakat paham, mencari tempat liburan yang aman dan tidak abai dengan kondisi pandemi," ungkapnya.

Menurut Laura, kondisi tempat wisata yang sudah kembali buka menjadi menarik minat masyarakat.

"Yang harus dilakukan ya memberikan pemahaman semua kegiatan harus dilakukan dengan protokol kesehatan, ini wajib dan menjadi kunci," ungkapnya.

Laura menyebut dengan diterapkannya protokol kesehatan, dapat mengurangi dampak penyebaran Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga harus membuat keputusan tegas untuk menghadapi libur panjang.

Termasuk di dalamnya pemangkasan jumlah hari libur.

"Masyarakat yang banyak sekali jumlahnya ini sulit dikendalikan, maka dari itu pemerintah harus ada keputusan tegas, tidak hanya mengimbau, ini tidak cukup," ungkapnya.

"Kalau dikurangi ya dikurangi, ini menutup peluang masyarakat untuk melakukan kegiatan itu," ungkapnya.

Baca juga: Update Corona Sragen : 17 Pasien Sembuh, 7 Orang Positif, 3 Orang Meninggal Dunia karena Covid-19

(Tribunnews.com/Shella/Gilang Putranto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul REKOR Terbaru! Kasus Corona di Indonesia Tambah 6.267 Kasus, Total 534.266 per 29 November 2020, 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved